Kunjungan Kerja Staf Ahli se-Bali di Gianyar

Para Staf Ahli se-Bali saat melakukan kunjungan kerja di Gianyar, Selasa (20/4/2021). (kominfo/eka)

GIANYAR | patrolipost.com – Staf Ahli se-Bali melakukan kunjungan kerja di Gianyar, Selasa (20/4/2021). Rombongan para staf ahli se-Bali disambut di Agrowisata Usadha Puri Damai, Banjar Tunon Singakerta-Ubud oleh Asisten Administrasi Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Gianyar, Drs I Made Suradnya MSi bersama para staf ahli dan kepala OPD Kabupaten Gianyar. Kunjungan kerja ini dilakukan dalam rangka persiapan Rakorda I Staf Ahli Kepala Daerah se-Bali tahun 2021 yang akan diselenggarakan akhir April 2021 dengan tema “Menggalang Kekuatan Ekonomi Masyarakat Bali melalui Pengembangan Obat Tradisional Bali”

Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Gianyar I Made Suradnya mengatakan pengobatan tradisional Bali atau usadha Bali, yang termuat dalam Lontar Taru Pramana merupakan pemanfaatan tanaman yang berkhasiat obat atau usadha. Untuk mengembangkan obat tradisional, Pemerintah Kabupaten Gianyar, bekerja sama dengan Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, senantiasa berupaya untuk membimbing, dan mengembangkan tanaman berkhasiat obat. Serta meningkatkan pengetahuan Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan dan Desa, pelaku usaha kecil dan menengah serta masyarakat, tentang pemanfaatan tanaman berkhasiat obat menjadi obat tradisional atau usadha Bali.

I Made Suradnya menambahkan pemberdayaan industri obat tradisional sejalan dengan kebijakan pembangunan daerah, yang tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Gianyar Tahun 2018-2023, dan menjadi program tahunan dalam RKPD Semesta Berencana Kabupaten Gianyar, serta kegiatan tahunan dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah. Pemanfaatan tanaman yang berkhasiat obat untuk kesehatan, seperti untuk loloh, jamu kunyit, minyak urut, boreh, dan sarana perawatan kecantikan sudah menjadi kegiatan industri rumah tangga. Industri obat tradisional, menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat Gianyar, dan Keberdayaan tersebar merata di desa-desa di Kabupaten Gianyar. Serta terbukti mampu menjaga kesehatan masyarakat, meningkatkan pendapatan keluarga, membuka peluang kerja, meningkatkan jumlah pengusaha kecil menengah, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Disamping program pemberdayaan industri obat tradisional, Pemerintah Kabupaten Gianyar melakukan berbagai langkah strategis dan inovatif, dengan melakukan langkah-langkah terobosan, berupa pembangunan berbagai infrastruktur secara masif. Langkah strategis dan inovatif tersebut tidak terlepas dari dukungan dan kerja keras Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gianyar di lingkup Pemerintah Kabupaten Gianyar beserta jajarannya, termasuk Staf Ahli Kepala Daerah Gianyar yang berfungsi memberikan masukan atau rekomendasi, dalam bentuk policy paper, atau telaah staf kepada bupati. Dimana Staf Ahli merupakan konsultan Kepala Daerah di bidang tertentu, atau Tim Creator Pemerintah Daerah.

Pemilik sekaligus pengelola Agrowisata Usadha Puri Damai Ida Ayu Rusmarini mengatakan banyak tanaman obat yang dapat dipergunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya untuk menyuburkan rambut dengan menggunakan jerami dan Aloe vera (lidah buaya) dan untuk mengobati kesemutan/nyeri dapat membuat teh dari daun salam setiap hari serta untuk penambah stamina dapat mengkonsumsi susu kedelai dan terong yang diolah menjadi susu dengan takaran 1 kilogram kedelai, 0,25 kilogram terong dengan 3 liter air.
Selain memaparkan manfaat tanaman obat dirinya juga memproduksi sendiri obat-obatan tradisional, sabun, dan madu, serta produk kecantikan yang memberdayakan anggota PKK Kabupaten Gianyar. Karena menurut dirinya semakin banyak kelompok yang diberdayakan di Agrowisata Usadha Puri Damai maka akan semakin banyak terbantu dalam meningkatkan pendapatan keluarga, membuka peluang kerja, meningkatkan jumlah pengusaha kecil menengah, serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Setelah di Puri Damai, para staf ahli se-Bali meninjau berbagai proyek pembangunan di Kabupaten Gianyar diantaranya, Alun-alun Kota Gianyar, RSUD Sanjiwani dan Pasar Seni Sukawati. (kominfo/eka)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.