Penyederhanaan Birokrasi, Jabatan Eselon IV Jadi Fungsional

Plt Kepala BKD dan Pengembangan SDM Bangli, Komang Pariartha (tengah) bersama Kabag Organisasi Setda Bangli, Ida Bagus Made Widnyana (kanan).

BANGLI | patrolipost.com – Penyetaraan jabatan eselon IV menjadi fungsional mulai diproses Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan SDM Bangli. BKD tengah melakukan pendataan pejabat eselon IV.

Plt Kepala BKD dan Pengembangan SDM Bangli, Komang Pariartha bersama Kabag Organisasi Setda Bangli, Ida Bagus Made Widnyana mengungkapkan,  jika Bali dijadikan pilot projek dalam penyederhanaan birokrasi oleh pemerintah pusat. Terkait hal tersebut  pihaknya sedang melakukan pendataan pejabat eslon IV.

Bacaan Lainnya

“Yang  menjadi sasaran jabatan eselon IV atau setingkat kepala seksi (kasi). Sebelumnya menduduki jabatan struktural, kemudian dengan aturan baru maka pejabat eselon IV menjadi fungsional, untuk proses pendataan sedang berjalan,” ujar Komang pariarta diamini Ida Bagus Made Widnyana, Jumat (16/4/2021).

Namun tidak seluruh eselon IV yang akan mengikuti transformasi tersebut. Kata Komang Pariartha, eselon IV yang tidak kena penyetaraan yakni eselon IV seperti yang  bertugas di kantor wilayah seperti kantor Camat, Lurah, UPT. Selain itu di bagian Setda, BPBD. “Yang tidak termasuk eselon IV yang bertugas di bagian TU dan keuangan,” ungkapnya.

Disinggung terkait target merampungkan indentifikasi, kata Komang Pariarta, deadline sampai tanggal 20 April dan selanjutnya data diserahkan ke provinsi untuk diidentifikasi. ”Kami yakin hingga batas waktu yang ditentukan pendataan telah rampung,” tegasnya.

Sementara itu, IB Widnyana mengatakan,  tujuan dari penyederhanaan birokrasi ini untuk efektifitas dan efisiensi. Dengan penyetaraan ini, pegawai akan terpacu untuk meningkatkan kinerjanya. “Sejatinya tujuan untuk meningkatkan kinerja dari ASN,” sebutnya.

Ada beberapa keuntungan dengan beralihnya ke fungsional. Salah satunya bisa lebih cepat untuk kenaikan pangkat. ASN tersebut dua tahun lebih cepat naik pangkat dengan catatan memenuhi angka kredit.

“Para ASN  ditutut untuk semangat bekerja. Jadi yang benar-benar bekerja akan kelihatan, begitupula sebaliknya,” kata IB Widnyana. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.