Bupati Heri Lirik Potensi Wisata Budaya dan Religi di Kabupaten Manggarai

Bupati Manggarai Heribertus GL Nabit saat berdiskusi dengan Perwakilan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Selasa (13/4/2021).

RUTENG | patrolipost.com – Bupati Kabupaten Manggarai Heribertus GL Nabit menyampaikan rencananya untuk mengembangkan wisata budaya dan religi di Kabupaten Manggarai. Pengembangan potensi ini menurut Bupati Heri didasarkan pada Kabupaten Manggarai yang telah lama menjadi  ikon inkulturasi antar budaya Manggarai dan merupakan salah satu sentra penyebaran Agama Katholik di Pulau Flores.

Secara budaya, 3 kabupaten yang ada di Manggarai Raya ini mempunyai akar budaya yang sama yaitu budaya Manggarai, dan pusat kebudayaan Manggarai itu sendiri adanya di Kabupaten Manggarai. Sementara untuk agama Katholik yang ada di Manggarai ini sudah masuk ke dalam kebudayaan melalui inkulturasi, sehingga potensi wisata budaya dan religi itu sangat mungkin, terlebih untuk potensi di dalam kota Ruteng sendiri.

Bacaan Lainnya

“Ruteng itu unik, karena ada kampung-kampung adat di dalam kota, yang mempunyai tatanan adat sendiri, sehingga sangat mungkin dikembangkan sebagai tujuan wisata dalam kota,” ujar Bupati Heri saat melakukan pertemuan dengan tiga Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) di kantor Bupati Manggarai, Selasa(13/4/2021).

Guna mewujudkan pengembangan potensi budaya dan religi ini, Bupati Heri mengharapkan dukungan dari semua pihak termasuk BPOLBF.

“Terimakasih untuk kunjungannya hari ini, kami menyambut baik kedatangan teman-teman BPOLBF hari ini, yang menandai dimulainya langkah awal untuk kerjasama yang solid antara BPOLBF dengan Pemkab Manggarai ke depannya. Kami juga dalam proses belajar, ada hal yang mungkin teman-teman BPOLBF tahu lebih banyak, dan ada hal yang mungkin memerlukan masukan dari kami untuk apa yang akan dilakukan bersama ke depannya, mari berjalan beriringan,” ujarnya.

Selain pengembangan potensi wisata budaya dan religi, Bupati Heri dalam kesempatan tersebut, menyampaikan 3 potensi destinasi wisata Kabupaten Manggarai yang diusulkan untuk digarap bersama yakni penataan manajemen Wae Rebo, penyusunan grand design Pulau Mules, dan penataan kawasan Gua Liang Bua.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Nucalale tersebut dibahas potensi kerjasama antara kedua belah pihak dalam sektor pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang kemudian direncanakan akan dituangkan dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU).

Direktur Destinasi Pariwisata BPOLBF, Konstan Mardinandus menjelaskan dalam upaya menggali potensi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang berada dalam wilayah koordinatifnya, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus mengedepankan koordinasi dan kolaborasi dengan segenap elemen.

Untuk itu pada kesempatan yang sama Konstan mengungkapkan, pihaknya menerima masukan dan mengapresiasi dukungan dari Pemkab Manggarai terhadap pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Manggarai.

“Mari kita melihat hal – hal besar yang bisa dikerjakan bersama, dan mari mengawali dengan langkah awal seperti pencanangan Nota Kesepahaman ini yang pada penandatangananya nanti akan dihadiri langsung oleh ibu Shana Fatina selaku Direktur Utama BPOLBF. Terimakasih kepada bapak Bupati, semua masukannya kami terima dan akan kami sisir lagi potensi yang bisa digarap dalam tahun ini,” ujar Konstan.

Senada dengan Direktur Destinasi Pariwisata, Direktur Industri dan Kelembagaan BPOLBF, Nesya Amalia menjelaskan, dalam upaya meningkatkan potensi wisata yang ada tentu perlu didukung oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Untuk itu BPOLBF menurutnya telah memulai kerjasama dengan berbagai pihak melalui peningkatan SDM yakni melalui pendampingan- pendampingan, maupun penggarapan potensi produk pariwisata setempat seperti agrowisata kopi.

“Kami sebelumnya telah menjalin komunikasi dan langkah awal upaya pengembangan kopi Manggarai sebagai produk wisata. Setelah sebelumnya kita mengajak beberapa asosiasi seperti MPIG (Masyarakat Pemerhati Indikasi Geografis) dan Asnikom (Asosiasi Petani Kopi Manggarai), serta Apekam (Asosiasi Petani Kopi Jahe Manggarai) melakukan studi banding ke beberapa daerah yang telah lebih dahulu memulai agrowisata kopi, seperti Banyuwangi dan beberapa daerah lain. Harapannya, hal serupa bisa diterapkan di sini, apalagi dengan potensi Kopi Manggarai yang telah diakui melalui Sertifikasi Indikasi Geografis (SIG),” kata Nesya.

Dalam pertemuan ini Bupati Hery didampingi oleh Sekertaris Daerah Manggarai Fansi Jahang, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Siprianus Jamun, serta Kepala Dinas Pertanian Manggarai Yoseph Mantara.  Pertemuan ini juga dihadiri oleh 3 Direktur BPOLBF yakni Direktur Industri dan Kelembagaan Nesya Amalia, Direktur Destinasi Pariwisata Konstant Mardinandus, dan Direktur Pemasaran Pariwisata Raisa Lestari Niloperbowo.

Sebagai tindak lanjut dari diskusi tersebut, nantinya akan dibentuk Kelompok Kerja (Pokja) percepatan pengembangan pariwisata Kabupaten Manggarai. Pokja ini berisikan anggota dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bersama BPOLBF yang bisa menunjang percepatan pengembangan pariwisata di Kabupaten Manggarai. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.