Melepas Kartu Tanda Peserta, Tanda Ditutupnya Pelatihan Barista

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar, Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra menutup secara resmi pelatihan dengan melepas kartu tanda peserta di Villa Kori Maharani Gianyar, Senin (5/4/2021). (kominfo/ars)

GIANYAR | patrolipost.com – Setelah 20 hari dilaksanakan serangkaian pelatihan kecakapan hidup Barista dan uji kompetensi, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar, Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra menutup pelatihan dengan melepas kartu tanda peserta dan pemberian sertifikat uji kompetensi, Senin (5/4) di Villa Kori Maharani Gianyar.

Para peserta juga telah melaksanakan uji kompetensi dari lembaga sertifikasi pelatihan bertaraf nasional. Dimana tujuan dari uji kompetensi ini untuk memberikan sebuah pengakuan autentik terhadap spesifikasi keterampilan yang yang telah dimiliki.

“Kepada 17 peserta, 2 hari kemarin juga telah dilaksanakan uji kompetensi, dimana tujuannya untuk memberikan sertifikat yang diharapkan memberikan rasa percaya diri untuk bisa bekerja atau membuka usaha. Bahkan ada peserta yang telah direkrut bekerja meski masih pelatihan, karena mereka yakin ini merupakan pelatihan yang berkompeten,” ujar Ny Surya Adnyani Mahayastra.

Pelatihan kecakapan hidup barista telah dimulai sejak 17 Maret hingga 5 April, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar bersama TP PKK Kabupaten Gianyar. Pada dasarnya pelatihan dimaksudkan untuk menyiapkan generasi muda barista yang memiliki skill mumpuni.

Ny Surya Adnyani Mahayastra menekankan bahwa para generasi millenial harus mampu mengedukasi diri, ataupun mensertifikasi diri, melalui berbagai pelatihan sebagai upaya untuk mempersiapkan diri pada peluang kerja baik di dunia usaha maupun di dunia kerja.

Senada dengan hal tersebut, Kadis Pendidikan Gianyar I Wayan Sadra mengatakan dengan pelatihan berarti telah menciptakan generasi yang siap kerja.

“Kita telah mampu menciptakan generasi yang siap kerja, tentu dibekali dengan kompetensi, kompetensi tidak cukup jika tidak diberi pengakuan secara legitimasi yaitu melalui uji kompetensi yang tersertifikasi bertaraf nasional sehingga mereka yakin dan percaya pada diri bahwa mereka pasti diterima dengan skill dan keterampilan yang dimiliki atau mampu membuka usaha dengan skill atau keterampilan yang dimiliki,” paparnya.

Terlebih Sadra berharap setelah dilaksanakannya pelatihan akan muncul pengusaha muda, kreator muda, ataupun tenaga kerja muda yang professional.

Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan asal Banjar Kawan Tampaksiring I Putu Maha Darma Natha mengaku setelah mengikuti pelatihan barista selain mendapat ilmu juga mendapat banyak pengalaman ataupun teman baru. Natha berharap ke depan bisa membuka sebuah kedai kopi atau coffee shop sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Ditanya mengenai konsep coffee shop yang ingin dibuatnya, Natha mengaku akan memberikan pengalaman lebih kepada para konsumen. “Biasanya coffee shop kan prosesnya dari pasca panen hingga menjadi coffee tapi saya akan coba padukan dengan basic saya di pertanian mulai dari budidayanya hingga menjadi coffee. Sehingga kualitas biji kopi dapat saya jaga,” ujar mahasiswa jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Udayana tersebut. (kominfo/abg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.