Jelang Masa Panen, Petani Banjar Buungan Berharap Harga Jahe Stabil

Salah satu petani jahe di Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli. (ist)

BANGLI |patrolipost.com – Dua bulan lagi memasuki masa panen jahe di wilayah Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, petani berharap harga jahe semakin membaik. Sementara saat ini harga jahe gajah di pasaran Rp 12.000 per kilogram. Sedangkan jahe merah Rp 50 ribu – Rp 60 ribu per kilogram.

Terjadi kenaikan harga jahe di bulan April. Saat ini harga jahe gajah mencapai Rp 12 ribu per kilogram. Sedangkan jahe merah kisaran Rp 50 ribu – Rp 60 ribu per kilogram. Kenaikan harga jahe membuat semangat para petani. Terlebih lagi, dua bulan ke depan akan memasuki masa panen.

Salah satu petani jahe di Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, I Wayan Subamia mengatakan, masa panen jahe pada bulan Juni-Juli. Saat ini harga jahe gajah tergolong bagus yakni kisaran Rp 12 ribu per kilogram. Jika pada bulan Maret lalu, harga jahe kisaran Rp 5.000 per kilogram.

“Lagi dua bulan, jahe siap dipanen. Mudah-mudahan harga masih bertahan di posisi yang bagus,” ungkapnya, Selasa (6/4/2021).

Lebih lanjut, kenaikan harga diperkirakan karena meningkatnya permintaan. Selain itu tidak ada pasokan dari luar Bali. Sementara itu, hasil panen jahe dijual di pasar lokal. Memang ada dikirim ke luar daerah, namun tidaklah banyak. Diakui petani belum bisa memenuhi permintaan dalam jumlah besar.

“Jika dikumpulkan seluruh hasil panen petani memang bisa memenuhi pesanan, namun untuk pemenuhan pasar tidak ada. Justru stok akan kosong nantinya,” kata Wayan Subamia yang juga anggota Polres Bangli ini.

Kemudian untuk tanaman jahe dapat dipanen setelah 11 bulan pemeliharaan. Usai panen bulan Juli mendatang, lahan dibiarkan untuk diolah kembali. Penanaman bibit dilakukan bulan September.

Disinggung terkait kendala, Wayan Subamia mengatakan, saat ini yang mengkhawatirkan serangan Fusarium. Tamanan jahe layu dan mengering. “Petani dapat melakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan pada tanaman yang masih sehat. Tanaman yang sudah layu dibiarkan. Jika dicabut justru menjadi virus bagi yang lain,” ujarnya.

Di lain pihak, ada rencana untuk membentuk kelompok petani jahe di Banjar Buungan. Ke depan Banjar Buungan ini bisa menjadi sentra penghasil jahe gajah maupun jahe merah di Bangli. Rencana itu, kata Subamia sudah sempat dikomunikasikannya dengan Dinas Pertanian. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

1 Komentar

  1. Maaf pak mau tanya, apakah benar di Bangli harga jahe merah mencapai 12000? Trus Bangli daerah mana ya? Maaf soalnya sy dr jateng dan harga masih minim dsini. ?