Mendagri Tito Kunjungi Vaksinasi Massal di Ubud: Bali Menjadi Aman, Pariwisata Hidup Lagi

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian didampingi Gubernur Bali, Pangdam IX Udayana, Kapolda, Sekda Provinsi Bali dan Bupati Gianyar mengunjungi lokasi vaksinasi di Banjar Tegallantang, Kelurahan Ubud, Selasa (23/3). (kominfo/dd)

GIANYAR | patrolipost.com – Vaksinasi massal yang digelar di kawasan Ubud sejak Senin (22/3) kemarin, mendapat kunjungan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Selasa (23/3). Mendagri didampingi Gubernur Bali, Pangdam IX Udayana, Kapolda, Sekda Provinsi Bali dan Bupati Gianyar mengunjungi lokasi vaksinasi di Banjar Tegallantang, Kelurahan Ubud.

Mendagri mengapresiasi vaksinasi yang disebutnya berbasis mikro ini, yang menurutnya berlangsung sangat tertib. Dikatakannya, tidak banyak yang melaksanakan vaksinasi tingkat banjar (mikro), adanya tingkat desa, kampung, kelurahan atau kecamatan. Vaksinasi di tingkat banjar menurutnya lebih tertib teratur seperti ini.

“Dengan adanya keteraturan jam, yang datang siapa, yang mau disuntik, dan yang lain-lainnya ini, terjadi aliran masuk dan keluar dengan baik,” kata Tito. Dia berpesan, bagi masyarakat yang sudah divaksin jangan langsung merasa sudah aman. Harus tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Ditambahkannya, antibodi bisa terbentuk sempurna dalam 3-4 minggu setelah vaksin kedua dilakukan.

“Setelah tiga sampai empat minggu itu akan dicek, keluar tidak antibodinya? Kalau antibodi sudah terbentuk, maka relatif aman, tapi tetap pakai masker, karena ini masalah dunia, saya doakan semoga semuanya berjalan lancar dan semuanya sukses semua mengeluarkan antibodi, sehingga Bali menjadi aman, pariwisata hidup lagi, ekonomi hidup lagi,” tambah Tito.

Tito menegaskan kepada Gubernur Wayan Koster dan Bupati Mahayastra bahwa Ubud sebagai zona hijau merupakan prioritas untuk vaksinasi, jadi semua warganya segala umur wajib divaksin. Di luar daerah yang ditarget menjadi zona hijau, vaksinasi diprioritaskan pada orang yang memiliki faktor resiko. Bupati Mahayastra, memaparkan bahwa vaksinasi di kawasan Ubud akan selesai dilaksanakan dalam kurun waktu 7 hari. Vaksinasi massal berbasis banjar diberikan kepada 32.000 orang dari 47.000 orang yang telah didata. Vaksin tahap kedua akan diberikan setelah 8 minggu melakukan vaksin pertama.

“Mengingat vaksin yang diberikan baru tidak menggunakan Sinovac perlu waktu 8 Minggu untuk vaksin kedua,” kata Mahayastra.

Sementara itu, Bendesa Tegallantang Gusti Putu Gede Suradnya mengatakan, jumlah warga keseluruhan 700 an jiwa, yang tervaksin sekitar 400 jiwa. Ada sekitar 300 an jiwa yang tidak tervaksin karena tidak lolos dalam screening. Jumlah vaksin yang dipersiapkan sebanyak 500an dosis. Suradnya merasa bangga karena desanya dikunjungi oleh Mendagri. Ia berharap bantuan vaksin ini bisa membuat pariwisata bisa kembali normal. (kominfo/ast)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.