Bupati Warning Kepala OPD untuk Refocusing Anggaran

Rapat staf lengkap dipimpin langsung oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta memimpin rapat staf lengkap di ruang rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Jumat (5/3). Rapat yang juga disiarkan secara live virtual ini turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, I Gede Putu Winastra, para asisten, staf ahli bupati, camat serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Ada tiga hal yang menjadi penekanan dari Bupati Suwirta, diantaranya mengenai refocusing anggaran tahun 2021, kebijakan pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) kepada ASN dan penggunaan pakaian dinas dengan bahan produk lokal.

Terkait refocusing anggaran tahun 2021, menurut Bupati Suwirta merupakan sebuah keharusan bagi Pemda di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Refocusing anggaran merupakan dukungan pendanaan untuk belanja kesehatan dan belanja prioritas seperti pelaksanaan vaksinasi Covid-19, mendukung kelurahan dalam pelaksanaan penanganan pandemik Covid-19, insentif tenaga kesehatan serta kegiatan prioritas yang ditetapkan pemerintah dan belanja kesehatan lainnya.

“Saya perintahkan rumah sakit dan dinas kesehatan untuk terus memantau dan jalin komunikasi dengan kabupaten/kota yang lain yang telah berhasil mengalami penurunan angka positif. Kepada Tim Satgas Covid-19, mari tingkatkan lagi protokol kesehatan dan gencarkan edukasi kepada masyarakat tentang protokol kesehatan dan bahaya Covid-19,” ujar Bupati Suwirta.

Sementara itu, mengenai TPP, Bupati Suwirta mengatakan semakin tinggi angka positif Covid, maka anggaran yang dibutuhkan juga semakin tinggi. Hal ini akan berpengaruh pada berkuranganya kegiatan. Banyaknya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan tentu akan berpengaruh terhadap realisasi TPP. Pihaknya menegaskan TPP menurun adalah akibat kegiatan yang berkurang, bukan akibat dari kebijakan atau aturan. Mari kita semua pahami, refocusing pasti akan berdampak pada pendapatan pegawai karena berkurangnya kegiatan. Ini merupakan ujian kita bersama, meskipun situasi seperti ini kita tidak boleh patah semangat. Apalagi kejadian ini tidak hanya terjadi di Klungkung namun diseluruh dunia,” pungkasnya.

Terkait penggunaan pakaian dinas dengan bahan produk lokal pada hari Selasa, Kamis dan Jumat, menurut Bupati Suwirta hal ini bukan merupakan kebijakan ajum ajuman. Namun hal ini sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada UKM. Selain itu, Klungkung yang memiliki tiga jenis kain tenun tradisional memang sudah seharusnya melestarikan produk UKM ini. Apalagi Pemerintah pusat baru saja menggaungkan cinta produk lokal dan Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan SE Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali. Dengan berbagai kebijakan ini diharapkan industri kerajinan tenun tradisional Bali dapat didayagunakan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru ditengah pandemi Covid-19.

Bupati Suwirta perintahkan Dinas Koperasi dan UKM dan Dinas Tenaga Kerja untuk terus memantau produk kain Endek di pasar. Serta membantu pengerajin dalam menghitung dan menentukan harga dasar kain endek tradisional Klungkung. Karena menurutnya selama ini harga kain Endek tradisional masih fluktuatif dan tidak mampu bersaing dengan produk dari luar. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.