Beri Pengarahan Peserta IKM Bali Bangkit, Putri Koster: Peserta dilarang Jual Produk Tiruan!

Putri Koster saat memberikan pengarahan kepada UKM/IKM peserta Pameran IKM Bali Bangkit di Gedung Tertutup Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Jumat (29/1/2021). (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny Putri Koster mengingatkan para perajin peserta Pameran Industri Kecil Menengah (IKM) Bali Bangkit untuk terus menjaga kualitas dan warisan leluhur. Hal ini dikarenakan pelan namun pasti, dikhawatirkan kerajinan khas Bali akan mulai ketinggalan identitasnya.

Hal ini disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada UKM/IKM peserta Pameran IKM Bali Bangkit pada ‘technical meeting’ di Gedung Tertutup Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Jumat (29/1/2021).

Bacaan Lainnya

Ny Putri Koster juga meyakinkan para perajin akan keunggulan kerajinan Bali, seperti kain tenun, perak, ukiran batu hingga kayu yang mempunyai ciri khas tersendiri dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.

“Jangan tinggalkan keaslian dan kekhasan itu dengan menjual produk tiruan,” ujarnya kepada sekitar 50 perajin.

Ia menegaskan, hendaknya para peserta yang terpilih menonjolkan produk asli Bali yang berkualitas, tidak boleh menjual produk tiruan.

Ny Putri Koster yang juga merupakan seniman multitalenta itu mencontohkan, kain songket Bali yang sudah kondang sebagai produk berkualitas dan mendunia, sehingga tidak perlu menjual kain songket bordir yang sudah pasti kualitasnya rendah.

“Itu seperti mencederai warisan leluhur kita. Jadi saya mengajak para perajin jangan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati produk seperti itu,” tegasnya

Ia juga mengajak para perajin untuk merambah teknologi digital dalam memasarkan produknya. Karena, hal tersebut bisa menambah pangsa pasar dan tentu saja bisa meningkatkan pendapatan.

“Kita sudah punya Bali Mall, marketplace khusus untuk para perajin kita, ayo kita pergunakan hal tersebut sebaik-baiknya,” gugahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Ida Ayu Kalpika melaporkan, pameran yang akan berlangsung dari 1 Februari hingga 31 Maret 2021 diikuti oleh 50 peserta.

Pameran ini bertujuan untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali, meningkatkan kreativitas IKM, membangkitkan produksi pasar di dalam dan luar negeri serta mengembangkan produk lokal. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.