Sempat Ditelantarkan RS Siloam, Jenazah Pasien Covid-19 Akhirnya Dimakamkan

Peti jenazah pasien Covid-19 berinisial S yang ditelantarkan di pintu masuk UGD RS Silaom Labuan Bajo (inzet) dan proses penguburan. (ist)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Keluarga pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo menyayangkan sikap RS Siloam Labuan Bajo yang terkesan menelantarkan peti jenazah korban. Peti jenazah korban diletakkan di pintu masuk ruangan UGD dan terkesan ditelantarkan tanpa ada proses yang jelas.

Pasien yang meninggal dan terkonfirmasi Covid-19 tersebut merupakan pasien asal Pulau Messah Kecamatan Komodo berinisial S (26).

Bacaan Lainnya

“Ditelantarkan seperti ini, dalam ajaran agama kami yakni Islam ini tidak baik. Kami mau ikut proses, tapi harus ada kepastian,” kata seorang keluarga S, Yogi Indrawan (24), saat ditemui di area RS Siloam Labuan Bajo.

Dituturkan Yogi, pasien S merupakan pasien cuci darah di RS Siloam Labuan Bajo dan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (23/1/2021) lalu. Awalnya pasien S yang memiliki riwayat penyakit jantung dan paru-paru hendak dirujuk ke RSUD Komodo Labuan Bajo, namun tidak dapat dilakukan karena harus menjalani cuci darah di RS Siloam Labuan Bajo. Sehingga S tetap harus menjalani isolasi di RS Siloam Labuan Bajo.

Kondisi kesehatan S yang selama ini berdomisili di Pulau Messah dalam beberapa hari terakhir menurun dan menghembuskan nafas terakhir, Senin (25/1) pukul 16.05 Wita.

Pihak keluarga pun ikhlas menerima kejadian tersebut. Namun setelah pasien S meninggal hingga pukul 22.00 Wita, jenazah S yang terbaring dalam peti ‘terparkir’ di area rumah sakit tanpa ada kepastian kapan dikuburkan. Jika tidak ada kepastian, pihak keluarga pun menginginkan untuk membawa pulang jenazah S.

“Tadi kendalanya peti, saat ini peti sudah ada, tapi belum ada konfirmasi. Apa kendalanya kami tidak tahu. Kalau dikubur besok ya kami pulang, tapi belum ada kepastian,” ujar Yogi.

Setelah beberapa waktu menunggu, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Mabar, Yohanes Johan, A.Md pada pukul 21.22 Wita hadir dan bertemu dengan pihak keluarga.

Kepada pihak keluarga, Yohanes Johan mengatakan pemakaman jenazah S tidak dapat dilakukan karena kendala teknis yakni penerangan di lokasi pemakaman serta hujan lebat yang mengakibatkan jalan menuju pekuburan yang berlumpur.

Selanjutnya, jenazah akan dibawa menggunakan ambulans RSUD Komodo Labuan Bajo dan pemakaman akan dilakukan, Selasa (26/1/2021).

“Secara protap Covid-19 sudah sesuai. Malam ini untuk sementara jenazah diamankan di mobil ambulans di RSUD Komodo Labuan Bajo  Untuk aspek keamanan kami jamin,” tegas Johan.

Pihak keluarga pun mengiyakan apa yang disampaikan Yohanes Johan serta turut membantu membawa jenazah ke RSUD Komodo Labuan Bajo. Selanjutnya, jenazah langsung dibawa menggunakan ambulans ke RSUD Komodo Labuan Bajo pada pukul 22.16 Wita.

Sementara Itu, Direktur Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, dr Hermes Irawan membantah adanya penelantaran peti jenazah yang dilakukan oleh RS Siloam Labuan Bajo. Peletakan peti jenazah di pintu UGD sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Mabar dan Satgas Covid-19 Mabar.

“Tidak ada pembiaran oleh pihak RS Siloam. Kami langsung menghubungi Gugus Tugas dan Dinkes sesuai protap untuk penanganan jenazah. Kami tidak membiarkan tanpa ada pelaporan atau koordinasi dengan Dinkes dan Gugus Tugas,” bantahnya.

Pemakaman jenazah S kemudian dilakukan pada Selasa (26/1) hingga pukul 11.40 Wita di pekuburan milik Pemda Mabar di Manjerite Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Mabar. Terlihat keluarga pasien S tak kuasa menahan tangisnya saat melihat jenazah dishalatkan keluarga lainnya yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Sementara itu, hanya terlihat Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Mabar, Yohanes Johan AMd sebagai anggota dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat Kabupaten Mabar.

Menurut Yohanes Johan, pasien S merupakan pasien positif Covid-19 ketujuh yang meninggal di Kabupaten Mabar. Hingga Senin (25/1/2021) malam, total pasien positif Covid-19 di Kabupaten Mabar mencapai sebanyak 338 kasus.

“Hingga kemarin terkonfirmasi 3 pasien positif Covid-19 lagi dan 1 yang meninggal,” ungkapnya.

Dari ratusan pasien positif Covid-19 itu, sebanyak 173 pasien dinyatakan sembuh dan 158 pasien positif Covid-19 masih menjalani isolasi. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.