Danyonif 742/SWY Apresiasi Semangat Juang Satgas Pamtas RI-RDTL Saat Latihan Pratugas

Pemeriksaan kesehatan oleh dokter Yonif 742/SWY Letda Ckm dr Feri Kurnia di Dusun Eyat Bau, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.

LOMBOK BARAT |  patrolipost.com – Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 742/Satya Wira Yudha (SWY) Mayor Inf Bayu Sigit Dwi Untoro mengapresiasi semangat dan dedikasi seluruh personel Satgas selama pelaksanaan kegiatan latihan Pratugas Pamtas RI-RDTL Yonif) 742/SWY.

“Luar biasa, suasananya seperti bukan latihan, karena para peserta latihan tersebut terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan penyuluhan kesehatan dan hukum juga melakukan komunikasi sosial (komsos) dan lainnya,” tutur Mayor Bayu Sigit Dwi Untoro, Jumat (22/1/2021).

Bacaan Lainnya

Danyonif 742/SWY berharap agar ke depan pada saat melaksanakan tugas Pamtas RI-RDTL sudah terbiasa dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, sehingga kebersamaan TNI dengan rakyat di wilayah perbatasan tetap solid dan terjaga dengan baik. Dengan demikian kelak kemanunggalan TNI dan rakyat di wilayah perbatasan bakal terwujud dengan sendirinya.

Selain mengikuti rangkaian kegiatan latihan tersebut, para peserta juga dibekali materi penyuluhan kesehatan tentang bahaya virus Corona dan pemeriksaan kesehatan oleh dokter Yonif 742/SWY Letda Ckm dr Feri Kurnia di Dusun Eyat Bau, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB),

Pada kesempatan tersebut dr Feri Kurnia menjelaskan tentang Protokol Kesehatan (Prokes) untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19 serta disiplin menerapkan 3M yaitu, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.

“Ingat, virus ini tidak terlihat. Untuk itu, kurangi beraktivitas di luar rumah jika tidak sangat penting, agar terhindar dari paparan virus Corona,” saran dr Feri Kurnia.

Pria kelahiran Aceh itu juga mengimbau masyarakat agar mematuhi dan melakukan 3T untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Yang dimaksud 3T itu adalah testing yaitu, pemeriksaan dini untuk mengetahui lebih cepat kondisi seseorang guna menghindari potensi penularan Covid-19 kepada orang lain. Lalu, tracking yakni, pelacakan atau melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19, dan treatment adalah tindakan perawatan apabila seseorang sudah dinyatakan positif terpapar Covid-19,” paparnya. (246)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.