1 Kampung Disapu Banjir, 5 Jenazah Ditemukan: Ada yang Melambaikan Tangan Minta Tolong

ebanyak 21.990 jiwa dan 6.346 unit rumah di Tanah Laut, Kalsel, terendam banjir. Saat ini petugas baru menemukan 5 jenazah korban banjir. Terlihat warga berusaha menyelamatkan diri dari sapuan banjir. (ist)

BANJARMASIN | patrolipost.com – Pascabanjir yang melanda Hulu Sungai Tengah dan sekitarnya di Kalimantan Selatan sejak awal pekan, warga menemukan lima jenazah di Desa/Kecamatan Hantakan di kabupaten yang biasa disebut HST itu.

“Sudah ada lima mayat ditemukan. Mungkin warga desa di kawasan hulu sungai,” ujar Plt Kepala Desa Hantakan Sri Winda saat membagikan logistik, Sabtu (16/1/2020).

Dikatakan, banyak warga menyaksikan salah satu korban hanyut melambaikan tangan meminta pertolongan. Seorang tokoh masyarakat Muhammad Rifani menyampaikan hal serupa, diperkirakan masih ada jenazah yang belum ditemukan.

“Korban jiwa diperkirakan mencapai puluhan orang, karena sekarang sudah ada lima jenazah yang ditemukan,” katanya.

Sedangkan laporan orang hilang belum terverifikasi. Kemungkinan besar ada puluhan orang juga yang hilang. Sementara kami di sini masih menangani bantuan logistik,” ujar pria yang akrab disapa Datu Manggasang itu.

Dia menerangkan ada kampung yang disapu habis oleh banjir. Diperkirakan banyak korban jiwa berasal dari kawasan hulu sungai Desa Hantakan, permukiman penduduk di daerah aliran Sungai Hantakan. Menurut informasi warga, malam itu sekitar pukul 22.00 Wita, banjir tiba-tiba menerjang Desa Hantakan. Banyak warga hanya bisa menyelamatkan diri dan keluarga menuju dataran tinggi.

“Cuma sempat menyelamatkan anak-anak, langsung ke sini (sekarang jadi pengungsian). Rumah habis, tinggal tunggul (tonggak tiang pancang kayu ulin),” ujar seorang wanita dengan bayinya di pengungsian.

Butuh Pertolongan
Terlihat, situasi Desa Hantakan yang berada di pinggiran DAS itu porak poranda. Fasilitas umum, pasar, dan banyak rumah hancur menyisakan puing-puing. Masih terdengar gemuruh dari debit air yang berangsur menyusut, sementara warga terlihat membersihkan perabotan dari balutan lumpur di dalam rumah.

Banyak anak-anak, wanita, dan usia renta yang membutuhkan logistik. Puskesmas rawat inap di Desa Hantakan menjadi tempat pengungsian sekaligus posko utama di Kecamatan Hantakan. Jaraknya sekitar 500 meter dari kampung.

“Ada sekitar 300 warga di Desa Hantakan. Beberapa hari lalu Desa Hantakan mengalami lumpuh total. Alhamdulillah, hari ini sudah banyak berdatangan bantuan, mungkin karena akses jalan sudah bisa dimasuki menuju ke sini. Iya, logistik sangat diperlukan,” ujar Plt Kepala Desa Sri Winda.

“Masih memerlukan bantuan, terutama beras, mi instan, perlengkapan bayi, sama air bersih. Pakaian mulai mencukupi. Pakaian dalam saat ini sangat dibutuhkan, terutama wanita,” tambah Datu Manggasang. (305/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.