Unsur Pidana, Cuitan SBY-AHY Bodoh Berbuntut Panjang

Polemik terkait cuitan dari Guru Besar USU, Prof Yusuf Leonard Henuk yang menyebut SBY dan AHY bodoh terus berlanjut. Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Polemik terkait cuitan dari Guru Besar USU, Prof Yusuf Leonard Henuk, yang menyebut SBY dan AHY bodoh terus berlanjut. Kini, unsur pidana terkait cuitan itu sedang dikulik.
Cuitan yang menyebut Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bodoh itu ditulis oleh Prof Yusuf Leonard Henuk dalam akun Twiiter-nya @ProfYLH. Cuitannya kemudian dilaporkan oleh kader Demokrat ke Polda Sumut.

Laporan ini bernomor STTLP/75/I/2021/SUMUT/SPKT ‘I’. Pelapor mengatakan cuitan Prof Yusuf menghina SBY dan AHY.

“Tadi sore saya laporkan akun Twitter atas nama Profesor Yusuf L Henuk, terus akun Facebook atas nama Profesor Yusuf L Henuk atas unggahan dia yang menyatakan pertama SBY itu bodoh, AHY itu bodoh, terus semua kader dan militan SBY itu bodoh dan penjilat,” kata pelapor, Subanto, kemarin.

“Saya selaku kader Demokrat di kota Medan yang dipimpin Pak Burhanuddin Sitepu merasa keberatan yang disampaikan profesor tadi. Saya anggap itu menghina ketua umum (Partai Demokrat) dan mantan presiden kita yang ke-6,” sambungnya.

Polisi pun buka suara. Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin mengatakan pihaknya bakal profesional dalam menangani semua laporan yang masuk.

“Penyidik-penyidik saya akan profesional dalam menangani semua perkara atau pengaduan yang dilakukan oleh siapa pun,” ujar Martuani di RS Bhayangkara, Medan, Kamis (14/1/2021).

Dia mengatakan anggotanya sedang mempelajari laporan tersebut. Menurutnya, anak buahnya bakal melihat lebih dulu ada-tidaknya unsur dugaan pidana terkait laporan terhadap cuitan Prof Yusuf Leonard Henuk itu.

“Kan semua yang berkaitan dengan laporan, hal yang dilakukan penyidik adalah melakukan gelar perkara apakah mengandung tindak pidana atau tidak. Setelah mengandung tindak pidana, langkah kedua yang dilakukan oleh penyidik adalah memanggil saksi ahli,” ujarnya.

USU Tak Ikut Campur
USU mengatakan tak akan ikut campur soal proses hukum terhadap dosennya itu. USU menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi.

“Terkait pemeriksaan, USU akan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak berwajib dan tidak akan mencampurinya,” kata Kepala Humas dan Protokoler USU, Elvi Sumanti.

Dia mengatakan pimpinan Fakultas Pertanian USU telah bertemu dengan pria yang sering disapa Prof Henuk tersebut untuk meminta klarifikasi. Elvi menyebut Prof Henuk mengaku cuitannya itu merupakan diskusi di media sosial.

“Prof Henuk menyatakan bahwa cuitannya berada dalam ranah diskusi di medsos,” ucapnya.

Elvin menyebut Pihak USU telah meminta Prof Henuk membuat surat pernyataan. Surat itu, kata Elvi, berisi pernyataan Prof Henuk tak akan membawa nama instansi USU selama proses hukum.

“Pimpinan fakultas tetap meminta kepada Prof Henuk untuk lebih arif bermedia sosial serta dapat menjaga nama baik prodi dan institusi. Pihak fakultas meminta Prof Henuk untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan tidak akan membawa nama institusi USU dalam bentuk apapun dalam pernyataan pernyataan beliau di media sosial. Surat akan diserahkan hari ini juga,” ucapnya.

Henuk dalam akun Twitter @ProfYLH mengunggah cuitan soal SBY dan AHY. Dia menyebut SBY bodoh terkait persoalan vaksinasi COVID-19. Dia juga menyinggung SBY sok suci.

“Yth. @SBYudhoyono, memang kau bodoh sekali, karena Pemerintah @jokowi sudah berulangkali ingatkan tak hanya vaksin lalu semua beres, tapi tetap dilakukan 3 M. Kau sok suci bawa-bawa nama Tuhan seperti FPI yang kau besarkan&dibubarkan @jokowi, jadi terbukti kau memang munafik sekali,” tulis akun @ProfYLH seperti dilihat dtc.

Dia juga mengunggah cuitan yang menyebut AHY bodoh. Cuitan itu terkait jatuhnya sebuah pesawat.

“Yth Ketua Umum @PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH terpaksa harus buktikan memang kau BODOH sekali,karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia, tak pernah ada “GOVERNMENT ERROR” penyebabnya, tapi “7 FAKTOR”.Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY!,” tulisnya.

Henuk kemudian menjelaskan alasannya menulis SBY-AHY bodoh. Dia menyinggung soal berita yang berisi ucapan SBY terkait vaksinasi corona.

“Saya tidak setuju itu. Seolah-olah dia buat begitu berpikir nanti ada masalah besar,” ucap Henuk.

Dia menilai SBY harusnya mendukung pemerintah menuntaskan pandemi corona. Dia juga menjelaskan soal sebutan SBY sebagai ‘bapak mangkrak’. Henuk mengatakan ucapannya itu merujuk pada berita yang berisi omongan politikus PDIP tentang proyek mangkrak masa SBY.

“Referensi saya ke situ, salah di mana? Kenapa PDIP bicara kamu tidak mengamuk, kemudian saya bicara kamu mulai? Hambalang sudah benar?” ucapnya.

Dia turut menjelaskan alasan menyebut AHY bodoh. Hal itu, katanya, terkait berita yang disebutnya berisi ucapan AHY tentang jatuhnya sebuah pesawat.

“Kok pesawat jatuh kok yang disalahkan pemerintah. Kenapa ya? Bagi saya tidak masuk akal,” tuturnya.

“Untuk dia langsung saya cari 7 faktor pesawat jatuh. Tidak ada namanya government error,” sambung Yusuf.

Henuk pun tak masalah dilaporkan ke polisi. Meski demikian, dia mengaku heran mengapa yang melaporkannya orang lain, bukan SBY dan AHY langsung.

“SBY itu harus lapor sendiri, tidak pakai via-via,” tuturnya. (305/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.