Asita Bali Sampaikan Aspirasi ke Komisi II DPRD Bali Terkait Dana Hibah

I.G. Komang Kresna Budi (kanan) Komang Takuaki Banuartha (baju putih)

DENPASAR | patrolipost.com – Pemulihan ekonomi Bali di sektor pariwisata pascapandemi Covid-19 terus digencarkan. Baru-baru ini pemerintah pusat telah menggelontorkan dana hibah untuk membantu pelaku pariwisata Bali di bidang perhotelan dan restoran. Sehingga dapat bangkit dengan menyiapkan protokol kesehatan di ruang lingkup usaha guna meningkatkan kepercayaan wisatawan domestik.

Dana hibah yang mampu membantu biaya operasional hotel dan restoran selama pandemi ini juga dibutuhkan oleh kalangan travel agent atau biro perjalanan wisata (BPW) di Bali. Mengingat, BPW tersebut yang juga berperan mendatangkan wisatawan baik asing dan domestik ke Bali melalui paket turnya sebelum pandemi Covid-19 melanda masyarakat dunia.

Bacaan Lainnya

Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali meminta Komisi II DPRD Bali untuk menjembatani keinginan para pelaku travel agent yang tergabung di Asita agar mendapatkan perhatian dari pemerintah. Selama pandemi, BPW juga tidak beroperasional dan tanpa pemasukan karena pemerintah menutup kedatangan wisatawan asing ke Bali untuk memutus penyebaran Covid-19. Kondisi ini berpengaruh terhadap biaya operasional dan tenaga kerja BPW.

Ketua Komisi II DPRD Bali, I.G. Komang Kresna Budi saat menerima rombongan Asita Bali di kantor DPRD setempat, Renon, Denpasar, Selasa (8/12) menyampaikan bahwa Asita adalah komponen penting di dalam pariwisata.  Tanpa adanya travel agent wisatawan tidak ada yang masuk ke Bali.

“Tapi perhatian kita terkait dana hibah belum menyentuh Asita, maka kita harapkan agar bantuan pemerintah menyentuh Asita. Selama ini tidak ada, yang ada hanya hotel dan restoran. Kasian dong karena ini menyangkut pegawai. Pelaku pariwisata Bali itu ada di travel agent, di ujungnya, di hulu,” ucapnya.

Ia berharap nantinya akan ada titik temu dengan DPRD Bali, Pemerintah Provinsi Bali dan pusat untuk menyalurkan aspirasi dari Asita Bali. “Apapun yang menjadi keluhan Asita kita pahami bersama-sama. Dinas Pariwisata harus ada program biaya promosi kepada Asita karena travel agent ujung tonggak pariwisata Bali, nanti kita anggarkan,” kata Komang Kresna.

Pihak Komisi II DPRD Bali pada kesempatan itu juga mempertemukan Asita Bali dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali agar bisa memfasilitasi kredit dengan bunga yang rendah bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun BPW.

Ketua Asita Bali, Komang Takuaki Banuartha memohon kepada Komisi II DPRD Bali sebagai “jembatan” terkait masukan dan harapan anggota Asita Bali menyangkut stimulus di masa pandemi yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Kami tidak menuntut tentunya itu ada pertimbangan-pertimbangan. Tapi kami meminta kepada Komisi II membantu menjembatani ke Bank BPD agar bisa memberikan kemudahan bantuan lunak kepada pelaku BPW. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kami yang mendatangkan tamu ke Bali dengan membawa ke hotel dan restoran. Itu jangan dilupakan. Kami juga susah saat ini. Jadi tolong dibantu,” bebernya. (811)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.