Libatkan Pihak Ketiga, Limbah Medis RS Sanglah Dikelola Secara Profesional

Direktur Perencanaan organisasi dan Organisasi Umum RS Sanglah,  dr. Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM.

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Dalam sehari Rumah Sakit (RS) Sanglah Denpasar menghasilkan limbah medis kurang lebih sebanyak 1 ton. Dengan jumlah limbah medis tersebut RS Sanglah telah melakukan pengelolaan dengan baik dan profesional.

Hal tersebut dilakukan agar keberadaan limbah medis benar-benar bisa tertangani dengan baik.Maka terkait pengelolaan limbah, RS Sanglah telah melibatkan pihak ketiga yang penanganannya dipercayakan ke PT. Putra Restu Ibu Abadi (Pria).

“Rata-rata limbah medis sebanyak 1.000 kg kami (RS Sanglah) hasilkan perharinya. Yang mana, dalam pengelolaan limbah medis melibatkan pihak ketiga yang telah dilakukan mulai 2016,” jelas Direktur Perencanaan organisasi dan Organisasi Umum RS Sanglah berkaitan dengan limbah medis bersama dr. Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM, Selasa,(24/11) di RS Sanglah Denpasar.

Untuk limbah medis padat, cair maupun gas, telah dikelola dengan baik yang didukung SOP serta SDM yang mumpuni.

“Bagaimana mengolah limbah medis tersebut dari unit pelayanan bisa juga dari rawat inap maupun UGD atau dari semua unit di RS yang memberikan pelayanan telah ditangani dengan baik,” paparnya.

Disebutkan RS Sanglah memiliki penyimpanan untuk limbah medis tersebut sebelum diangkut oleh pihak ke tiga.

“Tentu pihak ketiga akan mengolah limbah tersebut karena, kita tidak bisa mengolahnya sendiri,” ucapnya.

Pemilihan pihak ketiga tersebut tetap dilakukan dengan prosedur tidak sembarangan. Harus ada izin sampai staf juga diturunkan guna mengecek secara langsung.

“Jadi staf kami melakukan monitor mulai dibawa limbah tersebut sampai ditempat tujuan. Setiap 6 bulan sekali pihak RS Sanglah melakukan pengecekan langsung ketempat pengolahan limbah. Disamping itu juga pihak ketiga telah memiliki sistem agar limbah-limbah tersebut benar-benar sampai ditempat pengolahan dengan baik,” paparnya.

Limbah medis tersebut dikirim keluar Bali tepatnya di daerah Mojokerto dan diangkut tidak pernah lewat dari 24 jam. Sembari dirinya menambahkan, terkait pengawasan juga sangat ketat dilakukan mulai dari Kemenkes, KLH maupun Pemda telah terintegrasi serta saling berkoordinasi dalam upaya pengawasan tersebut.

“Tentu merasa senang sekali karena, semua pihak telah memberikan perhatian serius dalam penanganan limbah medis tersebut,” tutupnya. (wie)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.