SEMARAPURA | patrolipost.com – Walau pandemi Covid-19 mengguncang kepariwisataan Bali khususnya Nusa Penida, namun kemunculan icon wisata baru Greenkubu Penida justru bisa menjadi magnet wisata dunia. Wow keren!
Greenkubu Penida diprediksi bakal menggebrak kepariwisataan Bali utamanya kawasan Blue Paradiso, Nusa Penida. Betapa tidak, kehadiran GreenKubu Penida yang berlokasi diketinggian bukit kawasan Sebunibus Desa Sakti, Nusa Penida saat ini pembangunannya dimasa pandemi Covid malah dikebut pengerjaannya. Yang menarik, pemodal yang terjun mengelola Icon Greenkubu Penida, Nusa Penida ini bukan investor asing melainkan pemodal keroyokan lebih dari 75 person yang urunan untuk mengembangkan potensi wisata anyar ini.
Greenkubu Penida yang dibangun direncanakan menghabiskan dana Rp6 miliar. Menariknya bangunan ini bukan dibangun konglomerat melainkan konsorsium gabungan warga lokal yang peduli daerahnya. Karena siapapun bisa menjadi investor di tempat ini.
Menurut founder koordinator pembangunan Greenkubu Penida, Wayan Yadnya di hadapan wartawan, Minggu (8/11), icon wisata Greenkubu yang dibangun selain menjadi spot foto, keberadaan candi tersebut menjadi satu kesatuan dengan panggung tempat pementasan seni.
“Sudah terkumpul dana Rp5,2 miliar. Masih ada slot lagi Rp 800 juta lagi untuk investor baru siapapun yang berkeinginan ikut bergabung kita persilahkan,” ujarnya optimis.
Icon baru yang keberadaannya sangat artistik lokasi di pinggir jurang dengan pemandangan laut luas terhampar Pulau Lembongan dan Ceningan, Greenkubu Penida menjadi satu-satunya objek wisata di Nusa Penida yang diprediksi bakal menggebrak dunia nantinya karena memadukan keindahan alam dan juga pertunjukan seni.
Keberadaan candi apit lawang menjulang tinggi menghadap ke Gunung Agung di objek Greenkubu terinspirasi dari apit lawang di Pura Lempuyang Karangasem yang terkenal sebagai spot foto paling instagramable di Bali.
Greenkubu Penida merupakan satu manajemen dengan Greenkubu yang ada di Tegalalang Gianyar yang terkenal dengan spot keindahan lama persawahan .
“Harga makanan mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu juga akan diberlakukan di Greenkubu Nusa Penida. Karena kita sudah memiliki target konsumen lokal dan wisatawan domestik, ya disesuaikan dengan kondisi pasar,” paparnya.
Secara jujur diakuinya, merosotnya kunjungan wisatawan asing karena pandemi Covid-19 membuat Nusa Penida tidak lagi bisa bergantung dengan tamu mancanegara. Sehingga pihaknya mencari konsep wisata yang dapat menarik masyarakat lokal dan tamu domestik.
“Proyek yang menghabiskan dana Rp 6 miliar bersumber dari urunan masyarakat Nusa Penida tersebut rencananya akan selesai tanggal 16 Desember 2020. Keberadaan Greenkubu ini nantinya akan meramaikan malam pergantian tahun pada 31 Desember 2020,” terang Wayan Yadnya.
Sementara itu di sela-sela bedah desa di Nusa Penida, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta pun menyempatkan diri untuk mendatangi Greenkubu ini. Saking terkesimanya Bupati Suwirta bersama Nyonya Ayu Suwirta melakukan siaran langsung di sosial media untuk sekaligus mempromosikan Greenkubu Penida.
“Kita tidak tahu kapan Covid-19 ini akan selesai. Yang pasti kita tetap harus berinovasi agar bisa bertahan di saat pariwisata anjlok seperti saat ini. Kita berharaf agar pelaku wisata dapat berinovasi agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19,” beber Bupati Suwirta seraya asik berselfie ria dengan Nyonya Ayu Suwirta. (855)
