Pembicara Dalam Dharma Tula Pascasarjana UGM, Rai Mantra: Kuatkan Srahda Bakthi dan “Maguna Dusun”

Wali Kota Rai Mantra menjadi pembicara dalam acara Dharma Tula melalui webinar yang diselenggarakan keluarga besar Hindu Dharma Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta di kediaman wali kota, Sabtu (10/10/2020). (ani)

DENPASAR | patrolipost.com – Dharma Tula melalui webinar yang digelar keluarga besar Hindu Dharma Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta mendaulatkan Walikota Denpasar, I B Rai Dharmawijaya Mantra sebagai pembicara, Sabtu (10/10/2020).

Selain itu, webinar juga melibatkan pembicara rohaniawan Hindu, Ida Pandita Dukuh Acarya Dhaksa dan Koordinator Staf Khusus Presiden RI yang juga Sekjen KAGAMA, A A Gede Ngurah Ari Dwipayana.

Adapun webinar Dharma Tula mengusung tema “Aktualisasi Sradha dan Bakthi Dalam Meningkatkan Profesionalitas Sebuah Profesi”.

Wali Kota Rai Mantra menyampaikan, filosofi sederhana yang memiliki makna luar biasa hingga saat ini, dari seorang kawi wiku merupakan pengarang yang juga sekaligus pendeta besar Bali pada abad ke-20 yakni almarhum Ida Pedanda Made Sidemen. Salah karya sastra almarhum yakni “Beline Mangkin, Makinkin Meyasa Lacur, Tong Ngelah Karang Sawah, Karang Awake Tandurin, Guna Gusun, Ne Kanggo Ring Desa-Desa” yang memiliki makna bahwa tidak memiliki lahan sawah, namun tanami diri dengan ilmu pengetahuan yang nantinya dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, kota bahkan negara.

Dari filsafat tersebut, menjadi salah satu hal yang dapat diaktualisasikan sebagai pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Penguatan pada filsafat ini yakni meningkatkan intelektualitas para ASN Pemkot Denpasar juga melakukan penguatan di bidang reformasi birokrasi.

Sedangkan filsafat ini diaktualisasikan melalui motto Sewaka Dharma yakni para ASN memiliki suatu kualitas pelayanan kepada masyarakat sebagai suatu hal yang wajib.

“Sewaka Dharma yakni melayani adalah kewajiban, ini sudah menjadi perubahan paradigma dan spirit ASN Pemkot Denpasar saat ini,” ujar Rai Mantra.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa saat ini masuk pada masa pandemi Covid-19, Sewaka Dharma menjadi penguatan ASN. Seiring pelayanan publik yang ada di Mal Pelayanan Publik, Graha Sewaka Dharma Lumintang masih tetap berjalan sebagaimana mestinya, walaupun di dalam situasi pandemi. Pelayanan ini juga telah dikuatkan dengan keberadaan digitalisasi yang memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian ini mungkin menjadi salah satu cerminan peningkatan sradha dan bakthi bagi ASN Pemkot Denpasar dengan mencoba dalam tataran spirit Sewaka Dharma.

Penguatan intelektualitas ASN juga terus dilakukan secara bersama. Melalui program ASN berbagi bersama masyarakat yang terdampak Covid-19 juga sebagai langkah humanis dalam membantu sesama di tengah situasi saat ini, sebagai upaya pemulihan perekonomian masyarakat lokal.

Rai Mantra juga memaparkan, pelaksanaan Denpasar Festival (Denfest) yang digelar Pemkot Denpasar secara online dan ofline dalam masa pandemi saat ini, didasari dengan suatu keinginan memadukan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi dan kreativitas dapat berjalan tanpa saling bertabrakan.

Sementara itu, Rai Mantra berharap dengan pelaksanaan Denfest dapat membantu dan memberikan semangat kepada seniman dan UMKM Denpasar. “Semua kita harus hadapi dengan tingkat kesabaran yang tinggi, lewat bingkai filosofi “Tandurin Karang Awak Maguna Dusun” dapat terlahir dalam meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan daya saing kita dengan modal sosial yang ada,” pungkas Rai Mantra. (cr02)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.