Jayanegara Minta Berdayakan LPUM Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Jayanegara bersama petani di Subak Renon, Denpasar.

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Lembaga Pangan Usaha Masyarakat (LPUM) merupakan bentukan Paguyuban Subak yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Denpasar dianggap sebagai wadah dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Hal itu dikatakan Pekaseh Subak Renon, Made Bagiartha saat menjamu I Gusti Ngurah Jayanegara bersama Kade Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) pasangan nomor urut 1 di Pilwali Kota Denpasar.

“Subak sebagai warisan dunia wajib dilestarikan dan pemerintah memiliki kewajiban untuk melestarikan subak,” ucap Bagiartha, Rabu (7/10/2020) di Denpasar.

Disebutkan Bagiartha, sebelum datangnya pandemi Covid-19, hasil panen petani diserap Aparatur Sipil Negara (ASN), akan tetapi dengan adanya pandemi otomatis terhenti sementara. Disamping itu juga luasan lahan yang ada saat ini juga semakin menyempit akibat pesatnya pembangunan.

“Dulu luasan subak Renon mencapai ratusan hektar, tapi sekarang hanya puluhan hektar saja, akibat adanya alih fungsi lahan,” ungkapnya.

Namun demikian para petani tidak patah arang, berbagai terobosan dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan produktivitas hasil panen.

“Sekarang setahun bisa tiga kali panen, dan ini bisa mencukupi kebutuhan kita,” tuturnya. Namun demikian selaku pekaseh ia berharap ada bantuan dari pemerintah agar bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Rupanya gayung bersambut, Calon Walikota Jayanegara langsung bersikap dengan menyatakan , pemerintah berkewajiban membantu para petani dalam meningkatkan produmtivitas.

“Alih fungsi lahan bukan halangan bagi kita untuk terus meningkatkan produktivitas, nanti kita bantu mereka,” sebut incumbent Wakil Walikota yang dalam Pilwali kota Denpasar 2020 maju sebagai calon walikota.

Dihadapan para petani Subak Renon, Jayanegara mengungkapkan kebanggaannya lantaran petani masih mampu panen tiga kali setahun di tengah alih fungsi lahan.

Yang membuat bangga jayanegara di Denpasar petani masih mampu panen tiga kali dalam setahun meskipun luasan sawahnya lebih kecil dibandingkan dengan daerah lain, produktivitas ini kedepannya agar bisa ditingkatkan sebagai bentuk pemberdayaan petani.

“Lembaga pangan yang ada di Denpasar bisa dimaksimalkan yang hasilnya kembali untuk kesejahteraan masyarakat, petani khususnya. Dan ini bagian dari tantangan pemerintah kedepannya,” tandasnya.

Selain itu ia juga berpendapat bagaimana kedepannya sektor pertanian bisa dikombinasikan dengan sektor pariwisata agar bisa memberikan nilai lebih bagi petani.

“Sedangkan bagi generasi muda kita akan rangsang bagaimana menjadi petani melalui modernisasi pertanian, mereka bisa jadi petani milenial,” katanya seraya menambahkan pihaknya juga akan mendorong pertanian organik di Kota Denpasar seperti halnya daerah lain. (wie)

 

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.