Puluhan Drummer Bali-Nusra Semarakkan “Gebrax Drum Competition 2020”

Para penggagas "Gebrax Drum Competition 2020"

 DENPASAR | patrolipost.com – Sejak dibuka pendaftaran sebulan lalu, terdaftar 40 drummer muda berbakat perwakilan dari Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), siap berkompetisi untuk menyemarakkan gelaran “Gebrax Drum Competition 2020”.
Ajang kompetisi para drummer asal Bali-Nusra secara virtual atau online/dalam jaringan (daring) ini akan dilakukan secara bertahap per wilayah mulai minggu ini, dan bakal diumumkan pada akhir Oktober 2020 mendatang. Terbagi dalam 2 katagori, yaitu anak-anak (usia maksinal 11 tahun) dan umum (usia 11 tahun keatas).
“Ajang “Gebrax Drum Competition 2020″ diselenggarakan oleh DeBeat Bali yang berkerja sama dengan beberapa studio musik, seperti Studio Versal (Denpasar), Demores Rumah Musik (Singaraja), KrsOne Music Pro (Tabanan), dan Rockness Music (Gianyar), serta sejumlah sponsor pendukung acara tersebut,” ujar Deky Tawas, selaku penggagas kompetisi ini, saat ditemui di Denpasar.
Digelarnya ajang kompetisi ini kata Deky Tawas, selain merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) DeBeat Bali, juga untuk merealisasikan permintaan dari para orangtua pelaku (drummers).
“Sekaligus untuk mengisi agenda kompetisi khusus drum dan menyadari kurangnya event selama pandemi Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir,” jelas Deky Tawas, didampingi Teguh (Rockness Music), Iwan dan Krisna (KrsOne Music Pro), Ongky (Studio Versal), dan Gede Kurniawan (Demores).
Dari 40 peserta yang terdaftar, mayoritas berdomisili di wilayah Denpasar dan Kabupaten Badung, sisanya berasal dari beberapa kabupaten lainnya di Bali. Tiga drummer mewakili Provinsi NTB, dan seorang drummer asal.Provinsi NTT.
Ketua Panitia, Ongky menambahkan, ajang kompetisi drum virtual ini juga dimaksudkan untuk memberikan ruang kreativitas bagi para drummer muda yang memiliki potensi. Juga sebagai sarana komunikasi efektif dan inspiratif antardrummer.
“Seluruh tahapan proses seleksi dan penilaian dilakukan di masing-masing studio dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pihak panitia memberikan durasi waktu 15 menit untuk sesi pengenalan dan pemanasan, serta menetapkan hanya satu lagu yang bisa diimprove melalui ketukan dan gebrakan drum, yaitu “Growing Up” (Kotak),” tutur Ongky.
Sebelum menentukan para juaranya, pihak dewan juri yang terdiri dari Putu Deni (Dialog Dini Hari), Gustu Brahmanta (musisi jazz), Falel (Navicula), Bagus Mantra (Pregina), dan Niko Feriyadi (Co-Produser Kotak), akan menyeleksi menjadi 10 finalis (5 katagori anak-anak dan 5 katagori umum). Sepuluh finalis tersebut akan diberi kesempatan dan dinilai saat tampil live, untuk menentukan juara 1, 2, dan 3 dari masing-masing katagori, serta seorang drummer favorit.
Kompetisi drum kali ini berhadiah uang tunai total Rp10 juta, dan hadiah tambahan berupa snare drum set, cymbal set, head drum set, drum sticks dan showcasenya, serta sejumlah hadiah lainnya dari para sponsor pendukung.(jok)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.