Suami Bupati Bogor Wafat, Ini Permintaan Terakhir Sosok Polisi yang Sholeh Itu

Bupati Bogor Ade Yasin dan anak-anaknya, saat menabur bunga sebelum jasad sang suami almarhum Aiptu Yanwar Permadi dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kamis (24/9/2020). (ist)

BOGOR | patrolipost.com – Yanwar Permadi, suami Bupati Bogor Ade Yasin sebelum meninggal di RSUD Ciawi pukul 01.40 WIB, Kamis (24/9/2020) ternyata sempat menjalani perawatan di RS Siloam Bogor dan sempat menyampaikan permintaan terakhir. Hal tersebut disampaikan, Zaenul Mutaqin adik ipar atau adik kandung Bupati Bogor Ade Yasin saat ditemui Taman Makam Pahlawan (TMP), Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Yanwar sempat menjalani perawatan di RS Siloam Bogor, kemudian pada Rabu, 23 Sepmteber 2020 pukul 14.00 WIB, Yanwar dan keluarga memutuskan untuk keluar dari rumah sakit dan beristirahat di rumah.

“Sampai ke rumah ternyata ada permintaan beliau untuk sang istri. Beliau ingin istirahat di salah satu vila, ingin menenangkan diri dan ingin ada suasana berbeda. Lalu berangkat lah ke Pullman Gadog,” kata Ketua DPC PPP Kota Bogor itu.

Tak lama kemudian, kesehatannya menurun dan Zaenul mendapat kabar almarhum dilarikan ke RSUD ciawi. “Kemudian saya standby di rumah, karena di RS almarhum dengan istri anak-anaknya. Saya dapat kabar lagi pukul 01.30, bahwa Kang Yanwar sudah wafat,” ungkapnya.

Zaenul menceritakan, kondisi kesehatan Yanwar telah menurun sejak tahun 2018.”Setelah Pilkada 2018, satu minggu setelah pengumuman menang beliau jatuh sakit. Sempat lakukan pengobatan ke China dan membaik. Setelah pulang ke sini kembali sakit. Sakitnnya kanker paru-paru,” terang Zaenul.

Kemudian, kata dia, almarhum sempat menjalani pengobatan di Guangzhou dan itu berjalan 1 tahun setengah. “Kalau tidak salah sudah 6 kali alhmarhum ke China. Harusnya, pada Februari 2020, beliau ke sana lagi,” ujarnya.

Tetapi karena di China sudah lockdown (gegara pandemi Covid-19), sejak Februari sampai dengan sekarang tidak lagi melakukan pengobatan. Lantaran sudah tak menjalani perawatan ke Guangzhou, maka penyakit kanker paru-parunya yang sudah stadium 4B itu menyebar ke seluruh tubuh.

“Padahal saat rawat jalan terkahir, almarhum pergi ke Guangzhou, profesor di sana sudah menyatakan kondisi kesehatan (95%) sudah fit. Tinggal 5% lagi sembuh. Namun, ketika pandemi Covid-19 ramai, kanker paru-paru menyerang kembali,” ungkap Zaenul.

Dimata Zaenul, almarhum Yanwar Permadi merupakan sosok polisi yang baik dan saleh. Itu dibuktikan, selama 25 tahun berkarir di korps Polri berdasarkan rekam jejaknya tak ada cacat.”Oleh karena itu, informasi dari Polres Bogor, beliau layak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Karena beliau memenuhi syarat untuk dimakamkan secara kemiliteran,” pungkasnya. (305/snc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.