Banjir Bandang Tenggelamkan 3 Kecamatan, Pemkab Tetapkan Status Darurat

Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memporakporandakan tiga kecamatan. Terlihat rumah, jalan dan areal pertanian hancur usai disapu banjir. (ist)

BANDUNG | patrolipost.com – Pasca terjadinya banjir bandang yang melanda tiga kecamatan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pun terus melakukan penanganan darurat. Bupati Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami pun bahkan menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari, terhitung 21 hingga 27 September 2020 mendatang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi bersama TNI, Polri, Basarnas, dinas kabupaten terkait, sukarelawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat di lokasi.

“Tim gabungan juga melaksanakan upaya darurat lainnya seperti pertolongan, penyelamatan, pencarian dan evakuasi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

Raditya Jati mengatakan tim gabungan mendirikan dapur umum lapangan untuk melayani para penyintas. Mereka membagikan bahan baku makanan untuk diolah bersama. Operasional dapur umum ini dibantu oleh personel Polri dan sukarelawan.

Di samping itu, kata Raditya Jati pembersihan material banjir bandang telah dilakukan secara manual dan alat berat sepaket dengan dump truck untuk mengangkut material dan lumpur. Pemerintah daerah setempat mengerahkan 2 unit milik Dinas PU Kabupaten Sukabumi 1 unit dan Kodim 1 unit.

Sebelumnya, kata Raditya Jati dilaporkan tiga warga hilang akibat terseret arus banjir. Dua warga telah ditemukan tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia.

“Sedangkan satu lainnya masih dalam pencarian. Tim gabungan masih melakukan penyisiran di enam titik yang diperkirakan korban ditemukan,” katanya.

Raditya Jati mengatakan tim gabungan telah menyusun rencana lanjutan untuk mencari korban hilang dengan membentuk 12 tim dan perluasan titik pencarian. Sedangkan korban luka, 10 warga telah dirujuk di rumah sakit setempat.

Data sementara per Selasa 22 September 2020, BPBD setempat mencatat tiga kecamatan terdampak dengan 11 desa dan 11 kampung.

Sementara itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah Provinsi Jawa Barat untuk hari ini, 23 September 2020, masih berpotensi hujan dengan disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi seperti angin kencang atau angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor. (305/prc)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.