Putu Arimbawa: Diperkenankan Sebanyak 25 Persen

Suasana Penyineban Ide Betare Pura Dasar Buana Gelgel, Klungkung. (ron)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Pemacekan Agung yang menandai tegak piodalan di Pura dasar Buana Gelgel Klungkung bertepatan dengan Soma Kliwon Wuku Kuningan, Senin (21/9) berlangsung landai, persembahyangan hanya pada Ide Betare Katuran pengodal. Tegak piodalan yang biasanya dipadati pemedek sejebak Bali ini, namun tampak suasana yang berbeda tampak pemedek yang tangkil sangat lenang di Pura Dasar.

Hal ini terjadi karena adanya surat edaran Gubernur Bali dan Bupati Klungkung serta keputusan dari Desa Adat Gelgel agar semua pura maupun kegiatan adat lainnya diharapkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wewengkon Desa Adat Gelgel termasuk di kawasan Pura Dasar Buana Gelgel, Klungkung. Selanjutnya Ide Betare Pura Dasar Buana Gelgel mesineb pada Selasa (22/9) pagi sekitar pukul 10.00 Wita.

Hal itu ditegaskan Bendesa Desa Adat Gelgel, Putu Arimbawa, Selasa (22/9) menyatakan pelaksanaan upacara Piodalan di Pura Dasar Bhuana Gelgel menggunakan upakara Nyatur Rebah seperti piodalan sebelumnya. Hanya saja, jika biasanya piodalan nyejer hingga tiga hari, kali ini hanya dilaksanakan sehari saja dan Ide Betare disineb pada Selasa (22/9).

“Senin (21/9) puncak piodalan di Pura Dasar Buana Gelgel dan pada Selasa (22/9) dilaksanakan penyineban Ide Betare,” kata Bendesa Putu Arimbawa saat ditemui usai Penyineban di Utama Mandala Pura Dasar Gelgel, Selasa (22/9).

Hal itu dilaksanakan menurutnya menyesuaikan dengan anjuran pemerintah, dari kapasitas pura yang bisa diisi hingga ribuan pemedek, hanya 25 persen saja pemedek yang diperbolehkan ngeranjing ke Utama Mandala melaksanakan persembahyangan. Tentu saja kondisi Pura dasar Buana tampak lengang sekali selama Piodalan Pemacekan Agung yang pernah terjadi baru kali ini kondisinya seperti ini.

Pihak Desa Adat Gelgel tetap menyiapkan Pecalang dan Pengayah untuk mengantisipasi pemedek agar mentaati protokol kesehatan dengan menyiapkan sebanyak 12 tempat cuci tangan dan disiapkan hand sanitizer bagi pemedek yang tangkil.

Pemedek pun diwajibkan ke pura dengan menggunakan masker. Hanya saja saat melaksanakan persembahyangan pemedek diperbolehkan untuk membuka masker dan menggunakannya kembali setelah selesai melaksanakan persembahyangan. Dalam pelaksanaan persembahyangan pemedek diwajibkan untuk menjaga jarak minimal satu meter.

Lebih jauh ditekankan Jro Bendesa Putu Arimbawa pelaksanaan untuk disewewengkon Desa Adat Gelgel sudah mengeluarkan Surat Edaran nomor 05/DA-GTK/S.Ed/IX/2020 terkait Pakeling Protokol Kesehatan saluwiring karya ring sawewengkon Desa Adat Gelgel tertanggal 18 September 2020. Yang menjadi wewengkon /wilayah Desa Adat Gelgel terdiri dari 3 Desa Dinas, masing-masing Desa Kamasan, Desa Gelgel dan Desa Tojan.

“Adapun poin penting untuk acara melasti dilaksanakan dengan Ngubeng, serta upakara pujawali dilaksanakan selama sehari dengan melibatkan pemedek yang diperkenankan ngeranjing ke dalam Utama Mandala Pura diperkenankan sebanyak 25 persen saja,” ujar Putu Arimbawa memastikan pelaksanaan Pemacekan Agung dan Penyineban Ide Betare Dasar Buana Gelgel, Klungkung hanya berlangsung sehari. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.