BI Bersama Pemprov Bali Rangsang Masyarakat Gunakan Produk Lokal Melalui Pasar Gotong Royong

Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho bersama Wakil Gubernur Bali , Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) di Pasar Gotong Royong.

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Salah satu keberpihakan pemerintah dalam merangsang masyarakat untuk kembali menggunakan produk lokal di masa pandemi Covid-19, yaitu melalui Pasar Gotong Royong yang digelar mulai Jumat, 11 September hingga 13 September 2020 di depan Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar.

Hari ke dua pelaksanaan Pasar Gotong Royong, Wakil Gubernur Bali , Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), didampingi Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho, disela kunjungannya menyampaikan, awalnya pemerintah daerah telah mendorong penggunaan produk-produk lokal melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018, Tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. Namun karena keburu datangnya pandemi Covid-19, implementasi Pergub tersebut tersendat.

“Pergub ini kan mulanya memfasilitasi serapan produk lokal ke sektor pariwisata, hotel, reatoran dan rumah makan, namun lantaran Covid-19 implementasinya terhambat,” sebut Cok Ace.

Bercermin dari kondisi yang ada Gubernur Bali, I Wayan Koster melalui Surat Edaran Nomor 15036 Tahun 2020, kembali menginstruksikan bagi instansi vertikal maupun lembaga terkait, untuk dapat menyediakan tempat bagi UMKM khususnya yang bergerak di bidang komoditi pangan hingga kerajinan melalui Pasar Gotong Royong.

“Ini juga bagian mediasi antara produsen dan konsumen yang bisa dilakukan pemerintah, agar mereka bisa bertahan di masa pandemi Covid-19,” sebutnya.

Cok Ace berharap dengan adanya Pasar Gotong Royong produsen dan konsumen bisa bertahan hidup saja dulu, tidak perlu ‘neko-neko’ seperti kondisi sebelum Covid-19.

“Disamping itu melalui kegiatan ini, kita juga memotong mata rantai distribusi yang mulanya panjang, sekarang bisa langsung dari produsen ke konsumen,” tuturnya.

Disebutkan Cok Ace, saat ini pemerintah tengah menata sektor riil yang ada di Bali. Diakui jika sebelumnya pemerintah hanya bermain di ‘hulu’ melalui bantuan yang digelontorkan, tapi sekarang di hilir juga mesti diperhatikan.

“Bantuan, pendampingan, serapan pasar secara komprehensif harus diperhatikan dari hulu sampai hilir,” tukasnya.

Sedangkan dari tempat yang sama, Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroh, menambahkan apa yang disampaikan Wagub Cok Ace dengan mengatakan selain meningkatkan penyerapan produk lokal, tapi juga untuk menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.

“Pasar Gotong Royong implementasi dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, atau kalau di Bali, bangga buatan krama Bali,” sebut Trisno Nugroho, seraya berujar, dari pasar gotong royong ini bisa ditemukan harga sebelum Covid-19 dan harga Covid-19.

Ia juga sependapat dengan Wagub Cok Ace , hilirisasi produk pertanian perlu didorong. Ke depan, KPwBI Provinsi Bali mengharapkan program-program pengembangan produk lokal dapat terus dikembangkan, seperti mendorong lebih banyak petani tradisional dan UMKM yang terhubung dengan Marketplace dan teknologi digital.

Selain itu, KPwBI Provinsi Bali juga mendorong peningkatan bansos pangan menggunakan produk lokal, mendorong lebih banyak penggunaan produk lokal di industri akmamin, mendorong kerjasama antar daerah serta mendorong internalisasi gerakan cinta produk lokal bagi masyarakat Bali.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan secara rutin, aktivitas ekonomi baik penjualan maupun konsumsi masyarakat dapat terus berjalan, sehingga kesejahteraan akan tetap terjaga,” tutupnya. (arw)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.