Demokrat Merapat ke PDI Perjuangan, Ubah Peta Politik Pilkada Bali

Ketua Umum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama Wasekjen DPP Demokrat Wilayah Bali -NTB-NTT Putu Supadma Rudana.

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Pilkada serentak di 270 daerah di Indonesia pada 9 Desember 2020 mendatang membuat partai politik ubah strategi. Termasuk di Pilkada serentak di Bali di 6 kabupetan dan kota berubah total. DPP Partai Demokrat melalui Ketua Umum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono perintahkan koalisi dengan incumbent di Bali, sehingga mengubah total peta politik di Bali dengan merapat ke PDI Perjuangan.

Untuk di Bali Partai Demokrat malah gabung ke PDI Perjuangan di 2 Pilkada dari 6 Pilkada di Bali. Pilkada Badung, Demokrat akan mengusung incumbent Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa yang diusung PDI Perjuangan. Koalisi Demokrat dan PDI Perjuangan sudah final di Badung. Kemudian Demokrat lebih dulu sudah menyerahkan rekomendasi DPP Demokrat di Pilkada Bangli dengan mengusung paslon Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar yang akan diusung PDI Perjuangan. Untuk di Badung rekomenndasi akan diserahkan Senin (31/8/2020) di DPP Demokrat. Koalisi Demokrat di Badung dan Bangli ini diluar dugaan sebelumnya.

Sementara di 4 daerah lainnya Demokrat usung Paslon Nengah Tamba-Gede Ngurah Patriana Krisna yang diusung bersama Partai Golkar dan koalisinya. Sementara di Pilkada Karangasem mengusung paket I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana yang diusung Partai Golkar-NasDem-Gerindra dan koalisinya. Kemudian di Pilkada Denpasar, Demokrat mengusung paslon Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara. Kemudian di Pilkada Tabanan, Demokrat mengusung paket Anak Agung Ngurah Panji-Dewa Nyoman Budiasa.

Wasekjen DPP Demokrat Wilayah Bali -NTB-NTT Putu Supadma Rudana, Minggu (30/8/2020) mengatakan untuk di Bangli sudah diserahkan langsung di DPP Demokrat, Kamis (27/8/200) lalu. Supadma Rudana yang langsung menyerahkan bersama AHY kepada kandidat Cabup Bangli dari PDIP Sang Nyoman Sedana Artha.

“Buat sementara di Bangli dan Badung kita berkoalisi dengan PDIP. Kita realitis menghitung kondisi politik,” ujar Supadma Rudana.

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI ini mengatakan Demokrat ingin membangun Bali secara kebersamaan sesuai dengan aspirasi rakyat.

“Di Pilkada Badung dan Pilkada Bangli itu kita sudah survei dan serap aspirasi rakyat. Maka kita gabung ke PDI Perjuangan untuk berkoalisi. Kita ingin pembangunan di Bali itu kebersamaan dengan tetap kedepankan aspirasi masyarakat yang kita input dari kader dibawah,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar ini.

Supadma Rudana membeberkan Partai Demokrat memastikan mengikuti 251 dari 270 Pilkada. Dari 251 Pilkada yang diikuti tersebut Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) paling banyak berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Keputusan politik DPP Partai Demokrat dalam menghadapi Pilkada 9 Desember 2020 mendatang sebanyak 45 Pilkada berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

“Dari 251 Pilkada yang akan kita ikuti di nasional, kita harus berkoalisi. Paling banyak yakni 45 daerah dengan PDI Perjuangan,” beber Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali ini.

Supadma Rudana menjelaskan selain koalisi dengan PDI Perjuangan di 45 Pilkada, Partai Demokrat berkoalisi dengan parpol yang lolos ke parlemen di Pilkada 2020. Rinciannya di 36 daerah dengan PAN, dengan Partai Golkar di 35 daerah, dengan PKS di 30 daerah, dengan Partai Gerindra di 27 daerah, dengan Partai NasDem di 27 daerah, dengan PKB di 25 daerah dan dengan PPP di 17 daerah.

Menurut Supadma Rudana koalisi yang dirancang ini mengikuti potensi dan peta politik di daerah masing-masing.

“Koalisi dengan parpol itu mengikuti peta politik dan kekuatan mesin partai di daerah. Karena Partai Demokrat sudah pasti harus berkoalisi ketika tidak bisa mengusung calon. Dan walaupun Partai Demokrat bisa mandiri mengusung calon, juga tetap merangkul rekan koalisi. Dan kita punya target menang di Pilkada,” tegas Supadma Rudana.

Kombinasi dan posisi Paslon kepala daerah atau wakil daerah Supadma Rudana mengatakan juga mengikuti peta politik di daerah yang berpilkada.

“Dengan PDI Perjuangan misalnya, ada di daerah -daerah tertentu Partai Demokrat menjadi Calon Kepala Daerah. Sementara PDI Perjuangan menjadi Calon Wakil Kepala Daerahnya. Dimana saja itu, nanti bisa dicek ketika daftar di KPU saja. Saya tidak ingat daerahnya mana saja supaya tidak salah data,” tegas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. (*/Red)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.