Giliran Anggota DPRD yang Tewas, La Ode: Bariuddin Positif Covid-19

Pemakaman Anggota DPRD, Bariuddin (66) yang meregang nyawa akibat terpapar Covid-19, tetap mengutamakan standar protokol kesehatan. (ilustrasi/net)

KENDARI | patrolipost.com – Setelah sejumlah pejabat meninggal akibat terpapar Covid-19, kali ini, giliran anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang meregang nyawa. Bariuddin (66) anggota DPRD Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia.

“Iya benar, almarhum merupakan anggota DPRD Buton, meninggal pukul 07.00 Wita di Rumah Sakit Bahteramas Kendari,” kata Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal saat dikonfirmasi, Jumat (21/8/2020) malam.

La Ode mengatakan, almarhum masuk ke RS Bahteramas pada Rabu (19/8/2020) dengan keluhan sesak nafas. Kemudian dilakukan tes cepat Covid-19 kepada almarhum dan hasilnya nonreaktif.

“Kemudian tim medis melakukan tes usap terhadap almarhum, hasilnya diketahui positif baru pukul 10.00 Wita,” katanya.

Pria yang akrab disapa dokter Wayong ini mengungkapkan bahwa jenazah legislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu telah dimakamkan pada Jumat sore di TPU Punggolaka Kota Kendari sesuai dengan protokol kesehatan jenazah Covid-19.

Dengan meninggalnya satu anggota DPRD Buton ini, jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal di Sultra menjadi 19 orang, dengan rincian Kabupaten Buton empat orang, Muna satu orang, Kolaka satu orang, Kolaka Utara dua orang, Kota Kendari tujuh orang dan Kota Baubau empat orang.

Dinas ke Kendari
Bariuddin terpapar saat melakukan kunjungan kerja ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Ia diketahui positif Covid-19 setelah meninggal. Seluruh kontak erat sedang ditelusuri, termasuk puluhan anggota DPRD dan Pemerintah Kabupten Buton.

Dari riwayat kesehatan, pasien diketahui hanya memiliki riwayat penyakit diabetes melitus.

Saat diuji cepat, lanjut Rabiul, hasil uji menunjukkan non-reaktif virus. Meski demikian, tim medis lalu melakukan rontgen dan diketahui pasien mengalami pneumonia, yang mengarah ke tuberkulosis (TBC). Pasien lalu diedukasi untuk dilakukan pengambilan sampel untuk dilakukan uji laboratorium.

Meski demikian, Rabiul menambahkan, kondisi pasien terus memburuk hingga akhirnya tidak tertolong dan meninggal pada Jumat pagi. Dokter yang menangani lalu mengambil spesimen untuk dilakukan uji laboratorium guna mengetahui kondisi pasien. Sekitar pukul 10.00 Wita, hasil laboratorium keluar, dan almarhum dinyatakan positif Covid-19.

”Almarhum dinyatakan positif terpapar virus dari hasil uji laboratorium. Jenazah almarhum sudah dikebumikan tadi sore dengan protokol Covid-19 di Kendari,” ujar Rabiul.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Buton Hayun membenarkan adanya pasien positif Covid-19 asal Buton yang meninggal dunia. Pasien juga diketahui seorang anggota DPRD Buton yang sedang berkunjung ke Kendari.

Meski demikian, ucapnya, almarhum ke Kendari bukan rujukan RSUD Buton terkait penyakitnya. Beliau diketahui hanya memiliki riwayat penyakit gula sebelumnya dan pernah dirawat di Baubau.

Sekretaris Dewan DPRD Buton Harsila mengatakan, almarhum diketahui ke Kendari bersama semua anggota Dewan dan perwakilan eksekutif pada Selasa (18/8/2020). Kunjungan tersebut bertujuan untuk menerima hasil Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Pemkab Buton yang telah diverifikasi oleh Pemerintah Provinsi Sultra.

Almarhum diketahui ke Kendari bersama semua anggota dewan dan perwakilan eksekutif pada Selasa (18/8/2020).

”Acaranya hari Rabu pagi. Tapi, almarhum sudah tidak ikut acara karena sudah dibawa ke rumah sakit oleh anaknya untuk berobat. Sejak tiba di Kendari, beliau tidak bersama rombongan karena menginap di rumah anaknya,” kata Harsila.

Saat berangkat ke Kendari, tutur Harsila, almarhum diketahui sempat bersama beberapa anggota Dewan menumpang kapal laut dari Baubau pada Selasa pagi. Sebagian besar anggota Dewan lainnya menempuh jalur darat dan menyeberang di Amolengo, Konawe Selatan.

”Saya bersama Ketua DPRD dan anggota lainnya lewat darat. Makanya sekarang sedang ditelusuri siapa yang bersama almarhum untuk segera dilakukan uji cepat, atau swab. Kami sekarang sedang mencari datanya,” tutur Harsila.

Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Amanat Nasional Sultra Abdurrahman Saleh menyampaikan, pihaknya turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya kader partai yang juga anggota DPRD Buton. Almarhum dikenal kader yang loyal dan berdedikasi bagi partai.

”Tadi pagi, saya dengar info dari Ketua DPD PAN Buton bahwa seorang kader meninggal dunia dengan positif Covid-19. Hal ini pada intinya agar menjadi pembelajaran penting bahwa virus Covid-19 telah masuk ke semua elemen masyarakat, baik itu masyarakat umum maupun pemerintah. Dan dampaknya sudah sangat nyata. Siapa saja bisa terpapar virus ini,” tuturnya.

Oleh karena itu, Rahman menambahkan agar warga disiplin dan benar-benar mematahui protokol kesehatan. Tidak hanya itu, seriap orang agar sadar dan mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak begitu penting untuk memutus rantai penyebaran virus. (305/ant)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.