Geger! Anggota TNI Tewas Tergantung di Pohon, Tangan Terikat

Anggota TNI-AD ditemukan tewas tergantung di pohon jambu mete di Desa Rahantari, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, dengan kondisi tangan terikat, Rabu (19/8/2020). (ant)

KENDARI | patrolipost.com – Warga Desa Rahantari, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, pada Rabu (19/8) mendadak geger. Penyebabnya, warga di desa tersebut menemukan seorang anggota TNI-AD tergantung di pohon jambu mete. Adapun korban pertama kali ditemukan oleh Audi saat hendak pergi berkebunnya sekitar pukul 06.00 Wita.

Sebelum sampai kebun, di tengah jalan Audi menemukan seseorang mengenakan baju loreng seragam lengkap tergantung pohon. Melihat kejadian itu, Audi langsung bergegas melaporkan hal tersebut ke warga sekitar. Selanjutnya warga menghubungi pihak kepolisian.

Saat ditemukan kondisi korban cukup aneh. Pasalnya, pria tersebut tergantung dengan tangan terikat ke belakang. Hasil identifikasi, pria tersebut merupakan Badan Pembina Desa (Babinsa), Rahantari bernama Serda Rusdi.

Terkait kejadian ini, Kapolres Bombana, AKBP Andi Herman membenarkan kejadian tersebut.

“Iya benar, seorang Babinsa Desa Rahantari dan Desa Eemokolo,” kata Andi Herman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon .

Ia mengungkapkan bahwa korban merupakan Kesatuan dari Koramil 1413-05 Kabaena. Kata dia, saat ini korban dibawa ke Puskesmas setempat.

“Korban sudah dibawa ke Puskesmas dan rencanannya akan diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Pada prinsipnya, polisi sedang melakukan penyelidikan mendalam,” ungkapnya.

Saat ini, tim Satuan Reskrim Bombana sedang melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Bunuh Diri atau Dibunuh
Penemuan jenazah Serda Rusdi tersebut sempat membuat geger warga sekitar Desa Rahantari. Diketahui Almarhum kesehariannya bertugas sebagai Babinsa Desa Rahantari dan Desa Eemokolo. Polisi yang menerima laporan masyarakat langsung ke lokasi dan mendalami penyebab kematian korban.

“Saat ini masih kita dalami, belum kita tahu penyebabnya apakah dibunuh atau bunuh diri makanya akan kita autopsi,” jelasnya.

Saat ini jenazah almarhum sedang perjalanan menuju Kota Kendari untuk dilakukan autopsi setelah itu akan dibawa ke rumah duka. (305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.