Memaknai Kemerdekaan Di Tengah Pandemi Covid-19 Momentum Menggapai Indonesia Maju

*Putu Ronny Angga Mahendra – Ketua Prodi PPKn Dwijendra University.

 

Bacaan Lainnya

Dalam beberapa hari ke depan Bangsa Indonesia akan memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI. Untuk tahun ini, nuansanya akan sangat berbeda dari sebelumnya, kita akan merayakan peringatan tersebut dalam suasana pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhirnya. Kondisi ini telah mendisdrupsi dan membawa dampak yang luar biasa bagi sendi-sendi kehidupan segenap anak bangsa, sendi ekonomi dan relasi sosial kemasyarakatan pada hampir 215 negara di seluruh dunia terdampak, termasuk Indonesia. Wabah ini memang banyak menghabiskan fokus perhatian pemerintah dan kita semua pada penanganannya. Begitu babak belurnya kita mengahadapi pandemi ini, melumpuhkan sektor-sektor kehidupan. Membuat semua orang mesti mampu beradaptasi dan memulihkan diri dari keterkejutan situasi saat ini.

Pandemi telah mengubah kehidupan kita secara drastis. Perkantoran mulai menerapkan kebijakan bekerja dari rumah. Aktivitas belajar mengajar di sekolah dihentikan sementara untuk dialihkan dalam kelas daring. Siswa menyimak pembelajaran dari layar gawai mereka. Aktivitas ibadah dijalani secara personal dan dilakukan di ruang-ruang privat. Rumah menjadi pusat kegiatan selama wabah belum teratasi. Ketidakpastian yang menghantui contohnya adalah kita terus memikirkan nasib diri dan orang-orang sekitar. Apakah diri ini akan aman dari serangan virus yang datangnya tanpa permisi? Apakah esok kita masih tetap dipekerjakan? Setelah kita mendengar kabar tentang banyak orang tiba-tiba terkena PHK. Banyak perusahaan dan pelaku usaha terseok-seok menghidupi karyawannya dan berujung gulung tikar.

Pandemi memang mengorbankan banyak hal dari hidup kita, termasuk kemerdekaan diri. Seperti harus lebih menahan diri untuk melakukan transaksi pembelian. Lebih menahan diri untuk belanja barang yang tidak dibutuhkan, agar uangnya bisa dialokasikan sebagai tabungan atau dana darurat. Penyebabnya lagi-lagi adalah, kita tak pernah tahu sampai kapan pandemi ini berlangsung. Jadi semestinya, kita bersiap atas kemungkinan terburuk dengan merencanakan segalanya secara matang. Termasuk, siaga secara finansial. Kemudian, apakah kita perlu mendefinisikan ulang makna merdeka ketika pandemi seperti sekarang? Jika merdeka diartikan sebagai kebebasan, berarti saat ini kita tengah terpenjara. Terkungkung dalam ruang gerak yang sempit dan tidak memiliki keleluasaan. Untuk melakukan hal-hal yang kita senangi sekalipun, rasanya sulit sekali saat pandemi ini.

Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI hendaknya dapat dijadikan sebagai ajang memetik pembelajaran dari spirit dan teladan para pendiri bangsa, yang telah mewariskan spirit kebersamaan, gotong royong, gigih berjuang, ketangguhan, dan daya adaptasi yang telah teruji dalam menggapai cita-cita kemerdekaan, serta upaya membangun kemandirian dalam menggapai kehidupan yang lebih baik di tengah keterbatasan dan rintangan yang dihadapi. Semua ini dapat menjadi modal bangsa dalam mengakselerasi kebangkitan untuk Indonesia Maju. Kini dengan perjalanan panjang kemerdekaan Indonesia, spirit bangkit untuk masa depan yang lebih baik dalam menggapai Indonesia Maju, harus dapat menjadi shared vision yang melandasi setiap derap langkah dan tindakan seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi segala rintangan dan tantangan keberlanjutan pembangunan, terlebih di tengah kondisi global yang masih kurang menguntungkan akibat pandemi covid-19.

Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI, kita setidaknya memiliki beberapa modal dasar yang telah diwariskan para pendahulu bangsa, yang dapat dikapitalisasi sebagai faktor pengungkit untuk bangkit menuju Indonesia Maju. Sejak dahulu kala, nilai-nilai gotong royong, kerja sama dan empati telah tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ketangguhan, pantang menyerah dan daya adaptasi para pendahulu bangsa dalam merebut kemerdekaan telah pula terbukti mampu membawa perjalanan Bangsa Indonesia keluar dari belenggu penjajahan, merebut kemerdekaan, dan keluar dari masa-masa sulit, sekaligus membuktikan Indonesia sebagai bangsa besar dan bangsa petarung.

Spirit ini semakin relevan di tengah kondisi bangsa kita yang tengah menghadapi dampak pandemi covid-19 dan secara paralel berjuang untuk memastikan tiga prioritas: Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh dapat berjalan optimal pada tataran implementasi sehingga dipastikan dapat bersinergi guna bangkit dalam menggapai Indonesia Maju. Indonesia Maju sejatinya merupakan representasi dari Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta simbolisasi dari Indonesia yang mampu memperkokoh kedaulatan, persatuan, dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, makna kemerdekaan tahun ini bukan hanya sebagai kata, tetapi sesungguhnya sebagai kesempatan bagi segenap anak bangsa.

Perkembangan situasi global yang kurang menguntungkan akibat dampak pandemi covid-19 hendaknya dapat menjadikan kita semakin bersatu dalam keberagaman, gotong royong, tangguh dalam menghadapi tantangan, mendorong kecepatan, mentranformasikan Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja dan Indonesia Tumbuh dengan dukungan akselerasi transformasi digital guna bangkit untuk Indonesia Maju. Bangkit untuk Indonesia Maju yang menjadi tujuan kita bersama sudah barang tentu membutuhkan lompatan besar, utamanya dalam mendukung akselerasi serta upaya sungguh-sungguh dalam terus meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan segenap komponen bangsa ini.

Dirgahayu ke-75 tahun Negeriku, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jayalah selalu Indonesiaku. Tetap patuhi protokoler kesehatan untuk Indonesia makin maju, merdeka dan bebas dari jajahan wabah pandemi Covid-19. (*)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.