Pena NTT-Bali Dirikan LBH dan PENA Institute

 

 

Bacaan Lainnya

 

BADUNG | patrolipost.com – Pengurus Perhimpunan Jurnalis NTT (PENA NTT) Bali periode 2020-2023 menggelar rapat kerja, pSabtu (8/8/2020). Rapat dihadiri Ketua Dewan Penasihat, Umar Ibnu Alkhatab bersama jajaran, anggota kehormatan, dan sejumlah anggota ini digelar di Vila Puri Beji, Jalan Lasem, Kecamatan Abiansemal, Badung.

Sebelum rapat digelar, Ketua PENA NTT periode 2020-2023, Ignasius Igo Kleden menyampaikan beberapa hal terkait fokus pembahas program kerja. Dia menyampaikan 4 poin penting yang dibahas, yakni pembentukan LBH Pena, pembentukan Pena Institut, pengurusan badan hukum Pena, pendanaan organisasi, melaksanakan UKW bagi anggota.

“Saya berharap hasil dari rapat kerja yang digelar ini untuk segera ditindaklanjuti oleh masing-masing divisi yang membidangi. Ini penting untuk kita perhatikan agar apa yang kita wacanakan dapat dikerjakan. Sehingga diharapkan organisasi profesi PENA NTT ini dapat bermanfaat untuk anggota dan masyarakat,” tutur pria yang akrab disapa Igo ini.

Sebelum melakukan diskusi mendalam, pertama dilakukan diskusi di masing-masing divisi, seperti divisi sosial, divisi hukum, dan divisi kajian dan SDM. Hasil diskusi masing-masing divisi selanjutnya dipresentasikan secara terbuka lintas divisi. Dari sana memunculkan program kerja masing-masing divisi yang disepakati oleh forum.

Adapun program kerja masing-masing divisi yang ditetapkan oleh forum adalah: Pertama, divisi sosial merumuskan dua program besar, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan unggulan. Kegiatan rutin di antaranya arisan, sumbangan sosial, dan sumbangan insidentil.

Sementara untuk program unggulan dari divisi ini, yakni membangun komunikasi lintas divisi untuk membesarkan kas PENA NTT. Membangun kerja sama dengan lembaga lain. Pengadaan ambulance, dan beberapa program lainnya.

Selanjutnya program kerja dari divisi hukum ada tiga program besar yang memiliki penjabaran yang luas. Tiga program tersebut, yakni pembuatan akta notaris pena NTT, september, pendirian LBH Pena, Oktober, dan pelatihan paralegal, Desember.

Dari divisi kajian dan SDM juga merancang dua program kerja yang juga penjabarannya luas. Dua program kerja. Pertama prioritas pembentukan Pena Institut. Di PENA Institut ini juga membuat kajian yang sifatnya visioner. Kegiatan lanjutan membuat kurikulum pelatihan. Literasi dan pelatihan jurnalistik. Menyelenggarakan diskusi insidental (lintas divisi). Kedua, melenggarakan UKW bagi anggota PENA NTT dengan menggandeng PWI BALI, AJI, dan London School Bali sebagai lembaga Penguji yang diakui Dewan Pers.

Rapat kerja yang berlangsung sampai pukul 16.00 Wita itu diakhiri dengan pembacaan surat keputusan oleh sekretaris PENA NTT Bali, Arnoldus Dhae. Dalam surat nomor 02/SK/PENA NTT/II/2020 memutuskan rancangan program kerja pengurus di masing-masing divisi ini untuk dijalankan. (*/Red)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.