BI Dorong Kawasan Wisata Yeh Malet Terapkan CHSE Gunakan QRIS BPD Bali

Penerapan CHSE di kawasan wisata Yeh Malet dengan digunakannya QRIS BPD Bali.

 

Bacaan Lainnya

 

KARANGASEM | patrolipost.com – Segala upaya dan dukungan Pemerintah dalam menangani dan mencegah penularan Covid-19 serta mendorong pemulihan ekonomi Bali khususnya sektor pariwisata terus dilakukan. Salah satunya yaitu melakukan melakukan digitalisasi di 3 sektor (kesehatan, perdagangan, dan pariwisata) di 2 kabupaten sekaligus yaitu Karangasem dan Klungkung.

“Seiring dengan semakin berkurangnya kasus penambahan pasien positif Covid-19, sekaranglah saatnya untuk melakukan pemulihan ekonomi dan pariwisata agar Bali bangkit,” ucap Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho saat menghadiri “Digitalisasi Sistem Pembayaran Berbasis QRIS BPD Bali Pada Fasilitas Layanan Kesehatan, UMKM, Dan Kawasan Wisata Di Kabupaten Karangasem Dan Klungkung” di Pantai Yeh Malet Karangasem, Sabtu (8/8/2020).

Ia beranggapan agar perekonomian Bali bangkit, kita harus mulai menerapkan tatanan kehidupan Bali era baru sesuai yang tertuang dalam SE Gubernur No.3355. Tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedapankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran tanpa kontak fisik secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS sebagaimana tujuan kita pada acara hari ini.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor termasuk di Pusat Perbelanjaan, Objek Wisata, hingga Rumah Sakit karena mendukung faktor clean, health, safety and environment sustainability (CHSE) yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.

“Tentu hal ini sejalan dengan himbauan WHO (World Health Organization) yang menghimbau masyarakat agar menggunakan contactless payment,” tukasnya.

Menurut Trisno Nugroho data terkahir jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 31 Juli 2020 mencapai 113.737 merchant, dimana sebanyak 1.832 merchant berada di Kabupaten Karangasem dan sebanyak 1.755 merchant berada di Kabupaten Klungkung. Angka tersebut meningkat signifikan yakni sebesar 346% dibandingkan dengan awal tahun 2020. Dari angka tersebut, sebanyak 57% (64.650) merchant merupakan usaha mikro, 20% (22.751) merchant usaha kecil, 17% (18.862) merchant usaha menengah dan 6% (6.807) merchant usaha besar.

“Kami meyakini peningkatan penggunaan QRIS sebagai sarana pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal ini akan semakin mendorong percepatan kebangkitan perekonomian Bali,” sebutnya dengan optimis.

Meskipun perekonomian Bali mengalami kontraksi yang cukup dalam hingga -10,98 (yoy) pada Triwulan II-2020, namun kunci keberhasilan penerapan tatanan kehidupan era baru menuju “Bali Bangkit” tidak lepas dari adanya kerjasama dari semua pihak mulai dari pemerintah, perbankan, pelaku usaha, tim medis dan masyarakat.

“Harapan kami, supaya kota dan kabupaten di Provinsi Bali lainnya dapat mengikuti jejak Kabupaten Karangasem dan Klungkung dalam menerapkan tatanan kehidupan Bali era baru meliputi digitalisasi transaksi nontunai berbasis QRIS di berbagai sektor khususnya sektor kesehatan, perdagangan, dan pariwisata sebagai penopang perekonomian Bali,” katanya lagi.

Dalam kesempatan ini Trisno Nugroho menyampaikan apresiasi kepada Bupati Karangasem dan Bupati Klungkung, BPD Bali, Perbekel dan Pengelola Yeh Malet, yang tiada henti berkontribusi dan memberikan kepedulian di tengah pandemi dengan mulai menerapkan pembayaran non tunai melalui penggunaan QRIS. (Farra)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.