Indonesia Diguncang Gempa, Warga Berhamburan

Kepala BMKG Stasiun Kepahiang Bengkulu, Litman
Ilustrasi gempa bumi.(ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Gempa bumi dalam waktu berdekatan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, Selasa (7/7/2020). Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa di Bengkulu, Pulau Sumatera bermagnitudo 5,2. Gempa terjadi pada pukul 13.16 WIB. Berada di 250 kilometer tenggara Enggano-Bengkulu. Titik lokasi gempa di kedalaman 10 kilometer.

Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

“Gempa tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala BMKG Stasiun Kepahiang Bengkulu, Litman.

Gempa terjadi di wilayah Samudra Hindia, di kawasan pantai barat Sumatera. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,29 LS dan 103,24 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 241 km arah tenggara Enggano, Bengkulu, pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme sesar naik. Terjadi di Pangandaran Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kecamatan Limau Tanggamus, Lampung I-II MMI, atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar. Masyarakat juga diminta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa. Sementara itu, getaran gempa tidak dirasakan oleh sebagian warga Bengkulu. Namun, sejumlah warga lain merasakan getaran gempa tersebut.

Gempa Pulau Jawa
Sebelumnya, warga Kota dan Kabupaten Sukabumi, Pulau Jawa, Selasa (7/7/2020) dikejutkan dengan gempa bumi. Kendati sempat panik, tapi mereka kembali tenang setelah kondisi goyangan gempa bumi berhenti. Mereka merasakan gempa bumi sekitar pukul 05.55 WIB.

“Kami cepat berlarian keluar rumah. Goyangan gempa bumi cukup besar,” kata warga Perum Sukaraja Regency Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Ratna.

Ratna mengatakan gempa bumi diperkirakan hanya berlangsung beberapa detik, saat akan memulai aktivitasnya. Warga di sekitar perumahan berlarian keluar rumah dan panik berlangsung lama.

“Gempa bumi saat kami akan memulai aktivitas, kami sempat keluar rumah dan berkumpul di lahan yang sedikit luas untuk mengantisipasi ada gempa bumi susulan,” katanya.

Kondisi serupa dirasakan warga di Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, Bakar. Dia merasakan cukup kuat, membuat harus keluar rumah.

“Saya langsung keluar rumah karena getaran cukup kuat. Banyak warga di luar rumah yang tengah lari pagi sempat berhenti,” katanya.

Kendati BMKG telah mengelar rilis adanya getaran gempa bumi berkekuatan 6.1 magnitude yang berlangsung pukul 05.54.44 di lokasi 6.12 LS dan 110.55 BL, 53 Km Barat laut Jepara Jawa Tengah. Tapi belum diyakini adanya keterkautan getaran gempa di Sukabumi.

“Kami masih belum mengetahui adanya dampak gempa bumi di Sukabumi. Kami masih terus melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan dan memerintahkan para relawan untuk melakukan penyisiran,” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasional, BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna. (305/kmc/prc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.