Wakil Ketua BKSAP DPR RI Usulkan Travel Bubble Buat Bali Sambut New Normal

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi (Retno Marsudi) dalam pertemuan bersama pimpinan BKSAP DPRI RI.

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Jelang New Normal Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menyodorkan pola travel bubble dengan salah satunya priroritas untuk Provisi Bali, kepada Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi (Retno Marsudi) dalam pertemuan pimpinan BKSAP DPRI RI.

Wakil Ketua BKSAP DPR RI Supadma Rudana disela-sela roadshow sosialiasi empat pilar di Daerah Pemilihan Bali, Minggu (5/7/2020), menyerahkan rancangan tersebut kepada Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi (Retno Marsudi) dalam pertemuan pimpinan BKSAP DPRI RI.

Dijelaskan Supadma Rudana, pimpinan BKSAP yang dipimpin Ketua BKSAP Fadli Zon di Kementerian Luar Negeri, Jumat (3=7/2020) lalu itu bertemu dengan membahas berbagai masalah. Mulai masalah dukungan Parlemen Indonesia untuk kemerdekaan Palestina, masalah Sawit Indonesia, hingga masalah pemulihan pariwisata ditengah Pandemi Covid19 yakni dengan membuka Travel Bubble.

Supadma Rudana sebagai pimpinan BKSAP DPR RI Wilayah Asia-Pasifik dan Australia menyodorkan Travel Bubble diprioritaskan untuk Provinsi Bali yang notabene paling kena dampak dari Pandemi Covid-19.

“Saya sodorkan kepada Bu Menlu Retno Marsudi bahwa Provinsi Bali sangat siap. Karena kami melihat dan pemerintah di pusat mengakui Provinsi Bali angka positif Covid-19 kecil dengan penanganan yang maksimal, sehingga angka kematian juga kecil. Disamping itu Krama Bali saat ini memiliki kesiapan bersama pemerintah daerah dalam menghadapi tatanan kehidupan baru atau new normal dengan penerapan protokol kesehatan yang maksimal. Bahkan di Kabupaten Gianyar ada Desa Peliatan yang zero kasus positif Covid-19,” ujar politisi senior Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Kata Supadma Rudana Travel Bubble yang disodorkan ke Menlu Retno Marsudi ini misalnya bisa antara Indonesia dengan Australia dulu, bahkan untuk negara Asia bisa juga Jepang, Korea selatan negara yg kini sudah zona hijau dari Covid-19

“Misalnya dibuka dulu koridor Perth-Bali, Melbourne-Bali atau Sydney-Bali. Nanti bertahap lagi dengan negara-negara lainnya. Kami berani menyodorkan Bali masuk prioritas dalam Travel Bubble ini karena BUMN dan Kementerian Pariwisata sudah sempat mengecek ke Bali. Menteri Pariwisata sudah turun langsung. Sekarang BUMN membawahi Angkasa Pura (penerbangan), Pelindo membawahi pelabuhan laut, kemudian Perhubungan juga sudah siap dengan new normal dengan kedepankan protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19. Pemprov Bali dengan Kabupaten Badung dan Kabupaten lain juga siap secara hirarki Pemerintahan di Bali,” tegas mantan anggota Komisi X DPR RI membidangi pariwisata ini.

Supadma Rudana tegaskan juga saat ini tinggal Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Provinsi Bali bisa meyakinkan Pemerintahan Pusat, terutama Menteri Luar Negeri terkait dengan fakta lapangan bahwa Bali siap.

“Kalau saya di pertemuan BKSAP dengan Menlu Retno Marsudi bilang Bali memang sudah siap. Sekarang tinggal pemerintah di Bali meyakinkan pusat juga. Menteri Luar Negeri itu ujung tombak membuka koridor pariwisata agar segera pulih dan recovery berjalan di Bali,” tegas Wasekjen DPP Demokrat ini.

Supadma Rudana juga sudah menghubungi jajaran stakeholder pariwisata di Bali, mulai Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Bali, Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri) Bali, Asosiasi Usaha Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Bali.

“Bagaimana kesiapan hotel, kesiapan travel dalam protokol kesehatan, kemudian dengan Provinsi Bali kesiapan rumah sakit bagaimana kita sudah koordinasi dengan stakeholder. Travel Bubble ini akan menghidupkan kepariwisataan kita mendorong bangkitnya ekonomi Bali ditengah Pandemi Covid19 ini. Ini harus disambut pemerintah pusat dan Provinsi Bali. Negara lain di Asia juga pasang jurus yang sama. Jangan sampai kita ketinggalan dan Bali kehilangan peluang,” ujar Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.

Travel Bubble yang merupakan kerjasama antara dua negara membuka koridor perjalanan pariwisata ditengah Pandemi Covid-19 ini Provinsi Bali memenuhi syarat karena menjadi provinsi yang memiliki kemampuan penanganan Covid19 yang maksimal dan saat ini paling siap menghadapi new normal. (473)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.