Whisnu Peluang Besar Pimpin Surabaya

Whisnu Sakti Buana saat bersilaturahmi dengan warga belum lama ini.(doc)

SURABAYA | patrolipost.com – Proses tahapan Pilwali Surabaya 2020 tengah berjalan. Hingga kini konstelasi parpol masih menunggu siapa kandidat yang akan diusung oleh PDI Perjuangan untuk maju. Strategi Partai berlambang kepala banteng moncong putih ini punya banyak varian. Termasuk menyoal kabar diturunkannya rekomendasi terhadap Whisnu Sakti Buana yang digadang-gadang menggantikan posisi Tri Rismaharini sebagai calon Walikota Surabaya.

Pun demikian, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur mengaku belum mendapat kabar resmi terkait informasi tersebut. Kans putra mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan Ir Soetjipto ini kian terbuka lebar. Sebagai penerus tongkat estafet kader terbaik partai, publik Surabaya sudah menunggu-nunggu sosok Whisnu yang diharapkan menerima rekomendasi dari PDI Perjuangan.

Menurut Pengamat Politik Edward Dewaruci, peluang ini, tentunya berbasis survei faktual dan akurat yang telah dilakukan. Baik internal partai maupun lembaga survei.

“Itu (survei) bisa dijadikan acuan,” kata dia saat dikonfirmasi, Minggu (5/7/2020).

Menurut Teted-sapaan Edward Dewaruci, hasil survei menjadi patokan tingkat pemahaman masyarakat Surabaya. Terutama atas keberhasilan Dwi Tunggal Risma-Whisnu, dalam memimpin Surabaya.

Alumni GMNI Surabaya ini melihat jika sosok Whisnu Sakti memang telah dipersiapkan PDIP untuk melanjutkan suksesi kepemimpinan partai berlogo moncong banteng ini di Surabaya. Untuk diketahui, sejak medio 2000-an PDIP selalu menjadi penguasa di Surabaya.

“Sepertinya memang disiapkan partai dan selama ini sudah berperan sebagai wakil yang bisa mendukung kerja Bu Risma. Sehingga Surabaya kondusif dengan pembangunan yang terarah sesuai rencana,” kata dia.

Diketahui, Whisnu Sakti Buana dikabarkan telah mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan untuk maju sebagai calon Wali Kota Surabaya 2020.

Kabar tersebut masih belum resmi. Sebab, baik internal partai maupun Whisnu mengaku belum menerima rekomendasi.

Sebab, dalam proses rekomendasi, kewenangan ada di tangan rapat Pleno DPP PDI Perjuangan dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Rekomendasi ini diturunkan berdasarkan pasangan dan bersifat rahasia hingga diumumkan resmi.

“Hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari DPP PDI Perjuangan. Mohon jangan gaduh dulu. Saya secara pribadi tetap tunduk, patuh dan tegak lurus kepada keputusan resmi DPP PDI Perjuangan dan Ketua Umum Ibu Megawati Soekarno Putri,” kata Whisnu Sakti Buana menanggapi perihal beredarnya isu rekomendasi. (305/snc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.