Bertambah 17 Kasus Covid-19, Banjar Susut Kelod Sumbang 12 Kasus

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa.(ist)

BANGLI | patrolipost.com – Terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Bangli. Dalam sehari bertambah 17 kasus. Dari jumlah tersebut, Banjar Susut Kelod, Desa/Kecamatan Susut, menyumbang 12 kasus. Sementara akumulasi kasus positif Covid-19 di Bangli sebanyak 171 kasus. Dengan jumlah kesembuhan 122 orang dan masih perawatan sebanyak 49 orang.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa menjelaskan tambahan kasus di Bangli tersebar di tiga wilayah. Adapun tambahan kasus yakni kasus di Banjar Susut Kelod. Yang mana di banjar ini bertambah 12 kasus positif Covid-19.

“Kasus ini merupakan transmisi lokal dan sebelumnya ada warga yang positif terpapar virus Corona. Dari hasil penelusuran ada kontak erat dengan sejumlah warga,” jelasnya, Sabtu (2/7/2020).

Sementara itu, 12 orang yang dinyatakan positif Covid-19, meliputi 11 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Kemudian usia mulai dari 4 tahun hingga 65 tahun.

“Warga ini sudah menjalani karantina di hotel. Warga yang terkonfirmasi positif virus Corona tersebut tergolong orang tanpa gejala (OTG),” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Wayan Dirgayusa, kasus positif Covid-19 ada di Dusun Bangun Lemah, Desa Apuan, Kecamatan Susut. Bahwa terkonfirmasi tambahan 4 kasus transmisi lokal.

“Kasus di wilayah ini juga kasus transmisi lokal. Sebelumnya sudah ada warga yang terkonfirmasi terpapar virus Corona,” ujar pejabat asal Desa Demulih ini.

“Untuk 4 orang warga Bangun Lemah ini juga termasuk OTG. Mereka sudah dikarantina di hotel,” sambungnya. Tambahan Kasus selanjutnya ada di Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Kecamatan Susut. Ada 1 orang warga terkonfirmasi positif Covid-19.

Wayan Dirgayusa menyebutkan, pasca tambahan kasus ini maka akan dilakukan tracing. Direncanakan akan dilakukan, Senin (6/7/2020) mendatang.

Ditanya soal pelaksanaan karantina wilayah, Wayan Dirgayusa mengatakan untuk karantina wilayah menunggu hasil tracing. Bila terjadi kasus dalam jumlah besar, tidak menutup kemungkinan dilakukan karantina wilayah.

“Kalau kasus besar maka akan dilaksanakan karantina wilayah seperti di Banjar Serokadan. Namun kita lihat perkembangnya, hasil tracing seperti apa,” imbuhnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.