Waspada! Gelombang Tinggi Ancam Pantai

Kepala BMKG Staklim Mati, Reni Kraningtyas
Nelayan dan masyarakat di pinggir pantai diimbau waspada terhadap ancaman gelombang tinggi yang mengancam pantai selatan Jawa. Fenomena gelombang tinggi dipicu kuatnya tekanan udara di Samudera Hindia dan Australia. (ilustrasi)

JAKARTA | patrolipost.com – Belum lama ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Staklim Mati menginformasikan kondisi perairan selatan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Menurut BMKG, perairan selatan di DIY akan mengalami fenomena gelombang tinggi. Perairan selatan di DIY akan naik hingga 6 meter di atas permukaan laut.

Kepala BMKG Staklim Mati, Reni Kraningtyas menyampaikan, fenomena tersebut akan terjadi pada 3 Juli 2020 mendatang.

“Diperkirakan gelombang tersebut juga akan turun pada hari itu juga, tanggal 3 Juli, menjadi empat hingga tiga meter,” ujar Reni, Kamis (2/7/2020).

Menurut Reni, BMKG sudah memantau pemicu terjadinya gelombang tinggi tersebut.

Dirinya menjelaskan, tekanan udara yang tinggi di sekitar Samudra Hindia dan Australia menjadi pemicu utama fenomena tersebut.

“Di samudra Hindia 1026 mb dan Australia 1024 mb, dengan kecepatan angin mulai dari 30 sampai 60 kilometer per jam,” jelasnya.

Reni juga menyampaikan, fenomena gelombang tinggi yang akan terjadi dapat mengancam keselamatan masyarakat yang melakukan aktivitas di pesisir pantai.

Dirinya mengimbau agar masyarakat dan para wisatawan tetap waspada dengan tidak melakukan aktivitas di sekitar pesisir pada saat fenomena terjadi.

Para nelayan yang menggunakan perahu kecil juga diharapkan untuk tidak berlayar sementara waktu, lantaran diketahui tinggi gelombang dapat mencapai ketinggian 4 hingga 6 meter.

Selain itu, dirinya juga mengingatkan para pelaku usaha di sekitar pesisir untuk tetap hati-hati dengan adanya fenomena tersebut.

Reni juga meminta agar masyarakat selalu memperhatikan arahan-arahan petugas SAR setempat.

“Selain itu, seluruh pihak baiknya memperhatikan himbauan dari petugas SAR di lapangan dan terus meng-update informasi tinggi gelombang dari BMKG,” jelasnya.(305/prc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.