Viral! Dikaitkan Covid-19, Warga Caci Maki Petugas Puskesmas

Wakil Bupati Garut, Provinsi Jawa Barat, Helmi Budiman
Massa mendatangi Puskesmas Leuwigoong. Mereka tak terima dikaitkan dengan Covid-19. Aksi ini langsung viral di WhatApp. (ist)

BANDUNG | patrolipost.com – Aksi sejumlah warga yang nekat mendatangi Puskesmas Leuwigoong dan mencaci maki petugas Puskesmas, viral di media sosial. Dalam beberapa hari terakhir, kejadian itu menjadi perbincangan hangat warga, Selasa (23/6/2020).

Dalam video viral yang beredar luas melalui aplikasi WhatsApp, terlihat puluhan warga yang menggeruduk Puskesmas Leuwigoong. Setibanya di dalam, mereka tanpa basa-basi langsung mencaci maki petugas.

Informasi yang beredar, mereka tak terima karena pihak Puskesmas dikait-kaitkan dengan masalah Covid-19. Mereka dikategorikan sebagai orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 dan harus diawasi sehingga mereka akhirnya melakukan aksi protes keras.

Dalam video viral berdurasi 36 detik itu juga terlihat sejumah warga yang berusaha untuk menenangkan warga yang emosi. Bahkan sempat ada warga yang terpaksa harus mendorong tubuh seorang warga terlihat begitu emosi dan berusaha merangsek mendekati petugas Puskesmas.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Garut, Provinsi Jawa Barat, Helmi Budiman membenarkan jika video viral yang beredar di WhatsApp itu memang terjadi di Garut, tepatnya di Puskesmas Leuwigoong. Informasi yang diterimanya menyebutkan jika peristiwa itu terjadi pada Jumat (19/6/2020) malam.

“Saya telah mendapatkan informasi, itu terjadi di Puskesmas Leuwigoong. Mereka tak terima dikaitkan dengan kasus Covid-19 dan mereka datang ke Puskesmas untuk melakukan protes,” ujar Helmi, Selasa (23/6/2020).

Dikatakannya, peristiwa itu merupakan buntut dari adanya pasien positif Covid-19 yang merupakan warga Leuwigoong yakni seorang pria berusia 37 tahun. Dia merupakan pasien positif yang ke 26 di Garut sehingga kemudian disebut KC-26.

Orang tersebut tutur Helmi, dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (19/6/2020) dan hari itu juga petugas langsung melakukan tracing dan trakcing untuk dapat mengetahui siapa saja yang sempat terlibat kontak erat dengan KC-26.

“Ternyata dari hasil tracing yang dilakukan petugas, diketahui ada puluhan warga yang sempat menjalin kontak erat dengan KC-26. Sesuai ketentuan, akhirnya petugas pun menetapkan jika mereka harus mendapatkan pengawasan,” katanya.

Tak terima karena dikaitkan dengan kasus Covid-19, tambah Helmi, mereka pun kemudian melakukan aksi protes dengan mendatangi langsung Puskesmas Leuwigoong pada Jumat malam. Namun beruntung, tidak sampai terjadi hal yang tak diharapkan karena setelah ditenangkan oleh sejumlah aparat Polri dan TNI, warga pun kemudian membubarkan diri.(305/prc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.