Sampai Hari ke-7, Nelayan Asal Jimbaran Belum Ditemukan

Anggota Tim Basarnas Bali menelusuri pantai Nusa Dua, Badung.

NUSA DUA | patrolipost.com – Upaya pencarian terhadap seorang nelayan yang hilang di perairan Water Blow, Nusa Dua Badung telah memasuki hari ke-7, Selasa (26/5/2020). Namun, sampai dengan hari ke-7 tanda-tanda keberadaan korban tak kunjung ditemukan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Gede Darmada mengatakan Tim SAR gabungan yang berjumlah sekitar 35 personel serta masyarakat setempat, Selasa (26/5/2020) pagi telah mulai kembali melakukan penyisiran di sekitar lokasi diduga korban hilang. Tim dibagi dalam 2 SRU, yakni tim laut dan tim darat.

Bacaan Lainnya

“SRU laut yang menggunakan RIB dengan kisaran luas area pencarian 18,7 Nm², dilakukan secara paralel,” jelas Gede Darmada.

Di tempat berbeda SRU darat fokus pencarian di Pantai Nusa Dua hingga ke Pantai Geger, selanjutnya Pantai Payung sampai dengan Pantai Melasti.

Gede Darmada mengungkapkan bahwa pencarian kali ini tak terkendala cuaca, namun kondisi ombak yang masih tinggi. “Operasi SAR sudah sesuai rencana dan dioptimalkan, koordinasi dengan pihak keluarga juga selalu dilakukan,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, nelayan bernama Made Dolpin (35) yang bertempat tinggal di Jimbaran hilang saat mencari ikan, Kamis (21/5/2020). Sampan yang ia gunakan seketika terhempas ombak dan terbalik  di sekitar utara Water Blow, Nusa Dua. Basarnas Bali bersama unsur SAR lainnya yakni Lanal Denpasar, SAR Samapta Polda Bali, Polair Polda Bali, Polair Nusa Dua, Polsek Kuta Selatan, Babinkamtibmas Nusa Dua, Babinsa Nusa Dua dan masyarakat setempat serta pihak keluarga setiap hari selalu melakukan pencarian dari pagi hingga sore hari.

Namun sampai dengan hari ke-7 tanda-tanda keberadaan Made Dolpin tak kunjung ditemukan. Usai berkoordinasi dengan unsur SAR terkait, juga bersama keluarga korban, disepakati operasi SAR dihentikan karena dinilai kecil kemungkinan korban bisa ditemukan.

“Bisa saja pencarian kembali dilakukan jika pihak Basarnas terima laporan ditemukan tanda-tanda keberadaan korban,” ujarnya.

Gede Darmada menghimbau agar masyarakat khususnya nelayan memperhatikan faktor keselamatan. “BMKG memiliki fasilitas perkiraan cuaca beserta kondisi perairan yang bisa diakses, sehingga sebagai langkah antisipasi ada baiknya untuk memantau sebelum berlayar mencari ikan,” tutup Darmada. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.