Saluran Irigasi Banjar Tanggahan Ambrol, Petani Andalkan Air Hujan

Kondisi saluran irigasi yang ambrol di wilayah Banjar Tanggahan Talangjiwa, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli.

BANGLI | patrolipost.com – Saluran irigasi di subak Banjar Tanggahan Talangjiwa, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ambrol. Dampaknya, hektaran sawah tidak teraliri air. Sementara itu petani mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian.

Kelian Tempek Tanggahan Talangjiwa, I Wayan Cutet mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah Bangli yang terjadi beberapa hari yang lalu mengakibatkan ambrolnya salurun irigasi. Ambrolnya  saluran irigasi sepangjang kurang lebih 15 meter  tersebut  mengganggu aliran air ke tiga subak.  Ketiga subak  yang terdampak meliputi: Subak  Tanggahan Talangjiwa, Tanggahan Anyar dan Tanggahan Pande.

Bacaan Lainnya

“Saluran irigasi yang tepat berada di pinggir jalan ambrol. Akibatnya sekitar 50 hektar lahan persawahan  tidak teraliri air,” ujar Wayan Cutet,  Jumat (22/5/2020).

Dikatakan jika saat ini para petani sedang proses tanam, namun demikian kini terganjal aliran air. “Petani masih bisa bekerja karena ada hujan,” ujarnya.

Terkait kerusakan tersebut pihaknya baru berkoordinasi dengan sesama kelian subak, serta petugas penyuluh lapangan.

“Kami memang belum melaporkan kejadian ini. Kami masih berkoordinasi dengan kelian lainnya,” sambungnya.

Menindaklanjuti kerusakan tersebut, bahwa subak akan melakukan perbaikan secara swadaya. Perbaikan darurat ini dilakukan agar air bisa segera mengalir ke lahan para petani. “Kami swadaya dulu lakukan perbaikan, agar air bisa mengalir. Untuk perbaikan permanen membutuhkan biasa besar mengingat perlunya dibuat  senderan,” ungkapnya.

Sementara Kasi SDA Dinas PUPR Perkim Bangli, IB Adnyana saat dikonfirmasi terkait kasus kerusakan saluran irigasi tersebut mengaku sejauh ini belum menerima laporan. Namun demikian pihaknya akan turun untuk mengecek kondisi kerusakan.

“Sementara memang belum ada laporan, walaupun demikian tentu kami akan turun untuk mengetahui sejauh mana kerusakannya dan dampak dari ambrolnya saluran irigasi tersebut,” kata IB Adnyana. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.