Dipalak, Ditusuk, Pedagang Ayam Menggelepar, Polisi: Minta Uang Tak Diberi, Pelaku Mengamuk

Kapolsek Ujungberung, Kompol Haryadi
Pedagang ayam goreng di Jalan Paledang, Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, ditusuk orang tidak dikenal. (ilustrasi/snc)

BANDUNG | patrolipost.com – Aksi kekerasan menimpa seorang pedagang ayam goreng di Jalan Paledang, Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung. Pedagang ayam goreng yang diketahui bernama Ahmad Maulana Sidiq (25) warga Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung ini, ditusuk oleh para pelaku menggunakan pisau gara-gara tidak memberi uang yang diminta. Seusai menganiaya korban, para pelaku kabur menggunakan sepeda motor.

Kapolsek Ujungberung, Kompol Haryadi mengatakan, benar peristiwa penganiayaan yang menimpa Ahmad di Ujungberung. Berdasarkarn keterangan saksi, peristiwa itu terjadi pukul 22.00 WIB, saat korban sedang berdagang.

Tiba-tiba datang sejumlah orang meminta uang kepada korban. Namun korban tidak memberikan permintaan para pelaku. “Para pelaku minta uang (tidak diberi oleh korban). Korban dan pelaku tidak kenal. Saat ini, korban telah mendapatkan penanganan media di RSUD Kota Bandung,” kata Haryadi.

Haryadi memastikan, Unit Reskrim Polsek Ujungberung tengah menangani kasus ini. “Pelaku sedang dalam penyelidikan, sedang kami kejar. Sedangkan korban telah mendapatkan penanganan media di RSUD Kota Bandung,” ujar Haryadi, Kamis (21/5/2020).

Sebelumnya, aksi penusukan yang terjadi  Rabu (20/5/2020) malam itu Peristiwa  premanisme juga terjadi di Jalan AH Nasution, Pasanggrahan, Ujungberung. Tiga oknum anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) mengamuk, merusak lapak dagangan dan menganiaya pedagang pakaian. Peristiwa itu juga terjadi karena pedagang tak memberi sumbangan yang diminta pelaku.

Ketiga pelaku perusakan lapak tersebut telah diamankan dan saat ini tengah diperiksa intenstif petugas Polsek Ujungberung. “Sudah kami amankan tiga orang anggota salah satu ormas di Kota Bandung, terkait perusakan barang milik orang lain. Masih kami kembangkan penyelidikannya,” katanya.

Motif perusakan lapak dan pemukulan terhadap pedagang pakaian adalah pelaku meminta jatah preman tetapi tidak diberi. “Awalnya sih mereka pakai surat permohonan minta sumbangan, tapi tidak diberi oleh korban. Kemudian mereka ngamuk dan menyerang pedagang,” ujar Haryadi.(305/snc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.