10.000 Paket APD Buatan UMKM Dibagikan kepada Ribuan PMI

APD bantuan dari "Sampoerna Untuk Indonesia" dengan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Meengah (UMKM).

DENPASAR | patrolipost.com – Puluhan ribu masker, hand sanitizer, dan kantong masker atau paket alat pelindung diri (APD) dibagikan kepada 10.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pekerja rumahan, yang merasakan pahitnya dampak pandemi virus Corona (Covid-19).

Ada puluhan ribu PMI yang kembali ke Indonesia karena kontrak kerja mereka tidak dapat diperpanjang akibat wabah Corona.

Bacaan Lainnya

“Bantuan APD ini diberikan kepada para Pekerja Migran Indonesia dan pekerja rumahan untuk membantu menambah perlengkapan pelindung diri mereka. Bantuan akan diserahkan oleh Sampoerna Untuk Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia,” ujar Jeff Kristianto, Program Manager BEDO (Business & Export Development Organization) di Denpasar, Rabu (20/5/2020).

“Sampoerna Untuk Indonesia” mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bisa bertahan dengan memesan 20.000 masker non medis, 10.000 botol hand sanitizer, dan 10.000 kantong serut kepada UMKM dampingan BEDO. Didampingi oleh para trainer BEDO, sekitar 300 UMKM mendapatkan pekerjaan untuk membuat masker kain, kantong masker, dan hand sanitizer.

Masker kain dan kantong masker dibuat oleh UMKM yang tersebar di Pasuruan, Blora, Rembang, Jember dan Banyuwangi. Sedangkan hand sanitizer dibuat oleh UMKM di Bali yang telah mendapatkan surat izin dari Kemenkes, sehingga produk yang dihasilkan dijamin sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan.

Akibat terdampak pandemi Covid-19, menyebabkan banyak UMKM di Indonesia menghadapi kesulitan dalam menjalankan bisnis mereka. Kebanyakan UMKM tidak bisa menjual produk mereka, karena tidak adanya permintaan dan daya beli konsumen yang menurun tajam.

“Anjuran untuk #dirumahaja membuat turunnya jumlah konsumen yang biasanya dengan senang hati berkunjung dan berbelanja langsung ke rumah produksi serta gerai-gerai UMKM. Para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara juga meniadakan perjalanan, sehingga banyak UMKM yang selama ini bersandar pada kegiatan wisata menjadi kehilangan pendapatan,” kata Jeff Kristianto.

Namun kata Jeff, walaupun diterpa banyak cobaan, semangat para UMKM ini tidak padam. Sebab, banyak dari mereka yang berinovasi dan beradaptasi dengan menciptakan produk-produk baru.

Tingginya permintaan pasar saat ini untuk masker non medis, hand sanitizer, dan desinfektan, dibaca oleh kalangan UMKM sebagai peluang pasar yang harus dimanfaatkan, agar usahanya bisa bertahan. “Hal ini bisa dilihat dari banyaknya UMKM yang bergerak di bidang fashion yang sekarang membuat masker non medis, sementara UMKM yang bergerak di bidang kosmetik mengembangkan produk baru, yaitu hand sanitizer,” jelas Jeff Kristianto. (246)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.