35 Guru di Surabaya Dikabarkan Meninggal Akibat Corona, Kata Satgas Itu Hoaks!

Proses belajar di ruang kerlas. (ist)

SURABAYA | patrolipost.com – Kota Surabaya kembali berduka dengan adanya 35 guru dan tenaga Pendidikan di Kota Surabaya meninggal dunia diduga akibat terpapar Covid-19.  Terkait hal itu PGRI Surabaya meminta Walikota Tri Rismaharini untuk tidak memberlakukan sekolah tatap muka sampai kondisi Surabaya benar- benar dinyatakan aman.

Diberitakan kabarjawatimur.com, data PGRI Surabaya hingga 24 Juli 2020 lalu, ada sebanyak 35 guru dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah meninggal dunia, diduga akibat terpapar Covid-19. Angka ini semakin terus naik menyusul banyakanya tenaga pendidik, tenaga kependidikan, kebersihan dan keamanan di lingkungan sekolah yang terkonfrimasi positif.

Kejadian terbaru yakni, Selasa (16/8/2020) malam, seorang petugas tata usaha SDN Bendul Merisi 1 Surabaya, atas nama Edy meninggal dunia setelah sempat kritis sejak dinyatakan positif Covid-19. Sehingga total 3 tenaga guru dan kependidikan di SDN Bendul Merisi 1 Surabaya meninggal dunia akibat Covid-19.

“Benar, kami telah mendapatkan kabar kembali satu guru SDN Bendul Merisi 1 Surabaya meninggal akibat Covid-19, total sudah ada 3 tenaga guru yang meninggal,” sebut Sumarto, Ketua PGRI Surabaya.

Sumartono meminta agar Walikota Risma untuk tidak membuka dahulu sekolah sebelum pandemi ini benar-benar berakhir, karena Covid-19 bukan hanya tentang pendidikan tapi juga tentang nyawa manusia.

“Saya berharap kepada Walikota Surabaya untuk tidak membuka sekolah secara tatap muka dahulu, sebelum pandemi ini benar-benar berakhir,” imbuh Sumarto.

Sumarto mengaku jika pihaknya sempat melaporkan banyak kasus guru dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah meninggal ke Dinas Pendidikan Surabaya, namun saat itu oleh pihak Dispendik Surabaya hanya dijawab bahwa bisa saja guru dan tenaga kependidikan tersebut meninggal bukan karena Covid-19.

Kabar Hoaks

Namun Pemkot Surabaya membantah kabar yang beredar bahwa terdapat 35 guru di Surabaya meninggal dunia akibat Covid-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, total ada 4 guru yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Gugus Tugas Covid-19, Irvan Widyanto yang menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan tes swab massal kepada para guru SD dan SMP se-Surabaya. Baik sekolah negeri maupun swasta.

Hingga Jumat (21/8/2020) telah ada 3.127 guru yang telah menjalani tes swab. Dari hasil tes massal tersebut, diketahui bahwa 137 orang positif Covid-19. Sedangkan 4 di antaranya telah meninggal dunia.

Irvan juga memastikan bahwa angka positif tersebut masih bisa bertambah, lantaran pihaknya akan terus gencar melakukan tes swab massal. “Saya sudah cek di Dinkes tidak sebanyak itu (angka guru yang meninggal dunia akibat Covid-19),” kata Irvan.

Pihak Pemkot Surabaya mempertanyakan dari mana data 35 guru meninggal dunia akibat Covid-19 tersebut. “Itu hoaks. Coba cek di PGRI apakah betul sepeti itu. Itu data dari mana. Satgas tidak tidur, semua guru kami lakukan swab,” pungkas Irvan menjawab kabar yang beredar 35 guru di Kota Surabaya meninggal dunia akibat Covid-19. (*/807)

Pos terkait