Kasus 1 Kuintal Sabu, Polisi: Sistem Ranjau, Bandar Mengambil Langsung ke Jakarta

Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Memo Ardian
Iptu Raden Kennardi menunjukkan barang bukti narkoba dan senjata api. (jpc)

SURABAYA | patrolipost.com – Sindikat Iwan Hadi Setiawan terus diusut. Bandar narkoba yang ditembak mati itu diketahui mendapatkan sabu-sabu (SS) dan pil happy five dari Jakarta. Jaringannya sedang diburu.

Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Memo Ardian mengaku sudah mengantongi identitas bandar gede (bede) tersangka. Inisialnya KK. ”Dugaannya juga tinggal di ibu kota,” katanya Kamis (14/5).

Iwan, lanjut dia, melakukan transaksi dengan bede tersebut secara tertutup. Mereka tidak bertemu secara langsung. Melainkan memakai sistem ranjau. ”Iwan mengambil sendiri ke Jakarta,” terangnya.

Memo belum bisa memastikan berapa kali pria 38 tahun itu transaksi dengan bede. Yang pasti, mereka kali terakhir transaksi sekitar dua bulan lalu. Iwan mengambil narkoba di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Menurut dia, tersangka membawa kendaraan pribadi. Iwan mengambil narkoba itu di sebuah apartemen. ”Jumlah yang diambil fantastis,” ungkapnya. Iwan mengaku mengambil 120 kilogram SS dan 5 ribu butir pil happy five. Barang terlarang itu selanjutnya dibawa ke Kota Pahlawan.

Iwan menyimpannya di apartemen yang khusus disewa sebagai gudang. Bandar tersebut memasukkan narkoba ke tas. Lalu, menyimpannya di kolong ranjang tidur yang sudah dimodifikasi. ”Sebagian sudah terjual sebelum ditangkap,” jelasnya.

Memo menyebut bede yang menjadi pemasok tersangka mendapat atensi tinggi darinya. Dia mengaku akan melakukan berbagai cara untuk menemukan KK. Di antaranya, berkoordinasi dengan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. ”Kami kejar sampai yang paling atas,” tegasnya.

Mantan Kasatreskrim Polresta Balerang itu menambahkan, bandar yang ditembak mati juga terkoneksi dengan narapidana (napi). Iwan beberapa kali melayani pembeli yang disebut mendekam di Lapas Kelas I Surabaya. ”Napi pengendali,” tuturnya.

Napi tersebut memesan narkoba kepada tersangka. Iwan kemudian meranjaunya untuk diambil suruhan dari napi. ”Yang bergerak kurirnya,” ucap polisi dengan dua melati di pundak tersebut.

Memo menuturkan, pihaknya tidak hanya mengincar bede tersangka. Tetapi, juga pembeli yang biasa menjadi pemesan. ”Ada tim gabungan yang bergerak. Gabungan dari semua unit,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan, polisi membongkar jaringan narkoba kelas kakap. Lima orang ditangkap. Namun, Iwan, satu di antaranya yang berstatus bandar, tewas. Dadanya tiga kali ditembus timah panas karena mencoba melawan saat pengembangan. Dia mengambil sepucuk senjata api (senpi) jenis revolver dari balik tumpukan baju. Dari tempat tinggal bandar itu, polisi mengamankan 1 kuintal SS dan 4 ribu butir pil happy five.(305/jpc)

Barang bukti bandar kakap:
1- 90 kg Sabu-sabu di apartemen
2- 10 kg Sabu-sabu di dalam tas
3- 4.000 butir Pil happy five
4- 1 pucuk Senpi jenis revolver
(Sumber: Polrestabes Surabaya)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.