Mantan Kapolri Da’i Bachtiar Beri Kuliah Serdik Sespimmen

Mantan Kapolri Da'i Bachtiar (bawah) memberi kuliah kepada peserta didik Sespimmen Polri, Selasa (12/5/2020).

JAKARTA | patrolipost.com – Kapolri periode 2001-2005, Jenderal Pol (P) Tan Sri Prof  Drs Da’i Bachtiar, SH, AO memberikan kuliah jarak jauh di Kampus Sespim Lembang. Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan melalui daring ini mengangkat tema “Kepemimpinan Polri yang Visioner dan Berintegritas”.

Da’i, sapaan akrab Kapolri pada era Presiden Megawati ini secara khusus mendatangi Kampus Sespim Polri untuk menyampaikan kuliah kepada 241 peserta didik (Serdik) Sekolah Staf dan Pemimpin Menengah (Sespimmen) Polri Dikreg ke-60. Kedatangannya di kampus Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Lembang disambut langsung oleh Kasespim Polri Irjen Pol Drs Rio Septianda Djambak, Selasa (12/05/2020).

Da’I Bachtiar, Profesor dalam Bidang Keamanan dan Counter-Terrorisme, Universitas Edith Cowan ini menjelaskan bahwa eksistensi Polri menurut Pasal 30 UUD 1945 dan UU RI Nomor 2 Tahun 2002 yaitu sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan, pengemban fungsi kepolisian, alat negara penegak hukum, pemelihara keamanan dalam negeri, lembaga konstitusional (berada dalam sistem ketatanegaraan RI) dan rakyat senantiasa membutuhkan kehadirannya.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Malaysia periode tahun 2008 ini juga menjelaskan sebelas asas kepemimpinan yang dikembangkan oleh ABRI, yang menggali dasar-dasar budaya bangsa Indonesia, yaitu:

  1. Taqwa, yaitu beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepada-Nya.
  2. Ing Ngarsa Sung Tulada, yaitu memberi suri teladan di hadapan anak buah.
  3. Ing Madya Mangun Karsa, yaitu ikut bergiat serta menggugah semangat di tengah-tengah anak buah.
  4. Tut Wuri Handayani, yaitu mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah.
  5. Waspada Purba Wisesa, yaitu selalu waspada mengawasi, serta sanggup dan berani memberi koreksi kepada anak buah.
  6. Ambeg Parama Arta, yaitu dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
  7. Prasaja, yaitu tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.
  8. Satya, yaitu sikap loyal yang timbal balik dari atas terhadap bawahan dan bawahan terhadap atasan dan kesamping.
  9. Gemi Nastiti, yaitu kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan.
  10. Belaka, yaitu kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.
  11. Legawa, yaitu kemauan, kerelaandan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kepada generasi berikutnya.

Pada penutupan pembelajaran, Da’i berpesan kepada seluruh Serdik Sespimmen Dikreg ke-60 agar menjadi perwira yang profesional, modern, bermoral, berintegritas, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks pada era revolusi industri 4.0. (rls/222)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.