Kasihan! Sopir Travel Meregang Nyawa karena Corona

dr Amelia Nasrin sepsis ec
Sopir Travel berinisial DD (45) asal Kuantan Tengah, akhirnya meregang nyawa di RSUD Telukkuantan, Kamis (7/5/2020). Nyawa tak tertolong disebabkan virus Corona.(ils/net)

PEKANBARU | patrolipost.com – Para pengguna angkutan umum diminta untuk selalu menjaga kesehatan, terutama memakai masker saat bepergian. Ancaman penyakit menular Corona bisa saja menyerang. Seperti yang dialami salah seorang sopir travel ini. Entah dari siapa ia tertular. Tiba-tiba dirinya dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), hingga akhirnya positif Corona.

Setelah dirawat beberapa hari, sopir travel berinisial DD (45) asal Kuantan Tengah, akhirnya meregang nyawa, Kamis (7/5/2020) sekira pukul 8.50 WIB. Jubir Covid – 19 Kuansing, dr Amelia Nasrin, menyebutkan sebelumnya pasien masuk ruang pinere Jam 21.00 WIB tanggal 6 Mei, merupakan PDP baru.

Diagnosis pasien kata dr Amelia Nasrin sepsis ec. Pneumonia dengan efusi pleura minimal kanan anemia gravis, mods. Keluhannya demam, batuk berdahak, sesak nafas yang memberat sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit, 2 minggu yang lalu.

Menurutnya, pasien juga sudah berobat ke praktek spesialis penyakit dalam di Pekanbaru, dengan keluhan demam, badan kuning dan diberi obat, tapi tidak dirawat.

“Pasien meninggal ini berprofesi sebagai sopir travel sering ke luar kota, keadaan waktu masuk cukup berat. Mayatnya akan di makamkan di Kecamatan Kuantan Tengah sesuai protokol covid. Untuk swab pasien sudah diambil,” katanya.

Sedangkan 3 orang PDP yang masih dirawat Tn. J (55) asal Logas Tanah Darat, masuk pinere Jam 23.00 5 Mei, keluhan Penurunan kesadaran, demam tinggi, sesak nafas, batuk berdahak.

“Pasien sebelumnya dalam pengobatan sakit jantung dan diabetes, tanggal 3 April berobat ke Eka Hospital dan ditetapkan sebagai PDP tapi keluarga pasien menolak dirawat dan pulang paksa. Dan setelah diedukasi bersama akhirnya keluarga setuju untuk dirawat,” ungkap dr Amelia Nasrin.

Diagnosis, sepsis ec. Pneumonia, penurunan kesadaran ec, Stroke hemoragik, DM type 2 dan pengambilan swab 1 sudah dilakukan. Ny SA (42) asal Hulu Kuantan, keluhan sesak nafas hilang timbul sejak 1 bulan, berat badan menurun, batuk, demam sejak 1 minggu terakhir, riwayat perjalanan dan kontak dengan pasien konfirmasi positif disangkal. Diagnosis, pneumonia dan TBC paru dan masih menunggu hasil swab. Ny S (36) asal Kecamatan Pucuk Rantau, alamat KTP Kecamatan Padang Laweh, Kabupaten Dharmasraya, keluhan sekarang, demam, batuk kering, sesak nafas, diagnosis pneumonia, juga menunggu hasil pemeriksaan swab.

“Jadi sekarang ada 3 PDP yang di rawat di ruang pinere RSUD Telukkuantan,” jelas dr. Amelia Nasrin.

Kemudian pagi tadi ada juga satu pasien inisial Tn. IHF (15) asal Kuantan Mudik, merupakan siswa Pondok Pesanteren Gontor, Jawa Tengah, gejala Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ringan, sehingga tidak di rawat, dilanjutkan isolasi mandiri di rumah sampai hasil swab keluar.

“Total seluruh PDP 20 orang, meninggal 6 orang di rawat 3 orang 10 orang dibenarkan pulang dan satu isolasi mandiri di rumah. Hasil swab yang belum keluar 7 orang tambah 2 ODP yang dari Kecamatan Cerenti, selebihnya yang sudah keluar hasilnya Negatif,” terang dr Amelia Nasrin. (305/rtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.