Tertipu Penjualan Sembako Online, Puluhan Warga Lapor Polisi

Warga Banyuning Buleleng mendatangi Polres Buleleng untuk melaporkan dugaan penipuan penjualan paket sembako melalui media online.

SINGARAJA | patrolipost.com – Puluhan orang mendatangi Polres Buleleng setelah tertipu penjualan sembako online. Mereka mendatangi Polres Buleleng, Jumat (1/5) sekitar pukul 14.00 Wita mengadukan kasus penipuan penjualan sembako murah melalui media onlie atau whatsApp (WA). Tak tanggung-tanggung, nilai kerugian yang diderita para korban sembako bernilai puluhan juta rupiah.

Keterangan sejumlah korban saat mendatangi Polres Buleleng menyatakan, dalam melakukan transaksi, mereka diiming-imingi pembelian murah dengan  harga berpaket Rp 100 ribu. Dan itu mencakup sejumlah kebutuhan pokok, diantaranya beras 5 Kg, minyak goreng Fortune 1 liter, mie instan 5 bungkus dan 1 krat telur.

Diduga pelakunya bernama Dewa Ayu Dewi Hermayanti (41) pemilik Eska Colection beralamat jalan Pulau Obi, Banyuning, Singaraja.

“Kami tertarik karena menawarkan harga sembako murah rata-rata di bawah harga pasar. Itu yang membuat banyak yang tertarik sehingga membeli secara online. Saya langsung pesan 1.200 paket,” jelas salah satu korban bernama Listia Dewi.

Awalnya transaksi berjalan lancar. Para pembeli menerima sembako sesuai dengan pesanan. Hanya saja beberapa waktu kemudian distribusi mulai tersendat. Terlebih  pembelian dalam jumlah banyak dan sudah melakukan pembayaran.

“Awalnya sih lancar kemudian tersendat. Saat kita hubungi pihak suplier ia mengaku masih ada utang senilai Rp 72 juta sehingga distop pengiriman dari distributor Denpasar ke Singaraja,” ungkapnya.

Atas kondisi itu, ia mengaku tertipu bersama puluhan korban lainnya.

“Kami terpaksa tempuh jalur hukum dengan melapor ke Polres Buleleng,” ujarnya.

Dikonfirmasi kasus dugaan penipuan sembako murah, Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Haryanto membenarkan ada masyarakat Banyuning yang melakukan pengaduan. Hanya saja kata AKP Vicky, pihaknya masih melalukan pendalaman atas laporan warga tersebut.

“Ya kami terima laporan itu dan saat ini anggota masih mempelajarinya. Terlebih laporan ini masih menyangkut soal Covid-19,” tandasnya. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.