Mengkhawatirkan! Rapid Test Banjar Serokadan, Baru 50 Orang Ditest 23 Hasilnya Reaktif

Pelaksanaan rapid test terhadap warga di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, Kamis (30/4/2020).

BANGLI | patrolipost.com – Pasca meningkatnya kasus transmisi lokal Covid-19 di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, pemerintah langsung melakukan rapid test massal di wilayah tersebut pada Kamis (30/4/2020). Hasil cukup mengkhawatirkan, baru 50 orang di rapid test, 23 orang diantaranya hasilnya reaktif. Direncanakan 2000 orang lebih di wilayah tersebut akan dirapid test.

Pelaksanaan rapid test dipantau langsung oleh Ketua Harian  Gugus Tugas Percepatan  Penangan Covid-19 Provinsi Bali,  Dewa Made Indra. Hadir pula Kasatgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabuaten Bangli, I Made Gianyar dan wakil Bupati Sang Nyoman Sedana Arta.

Bacaan Lainnya

Humas Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa mengatakan, rapid test di Banjar Serokadan dilakukan di beberapa titik. Seperti untuk pekerja migran Indonesia (PMI) dan keluarga, pelaksanaan rapid test di rumah masing-masing. Sedangkan warga yang tidak ada anggota keluarga PMI dirapid test di balai banjar. Pelaksanaan rapid test dilakukan tim dari provinsi dan kabupaten.

Kata Wayan Dirgayusa, untuk wilayah Banjar Serokadan rapid test menyasar 2.640 warga dan 223 warga telah melakukan rapid test sebelumnya.

“Rapid test masih berjalan, pelaksanaannya dibagi menjadi tiga titik,” ungkapnya.

Kemudian dari rapid test yang sudah dilakukan terhadap 50 orang, ternyata hasil 23 orang reaktif.

“Baru 50 orang yang ditest, 23 orang hasilnya reaktif. Proses rapid diperkirakan belum tuntas hari ini, mengingat peserta sangat banyak,” ungkapnya.

Lebih lanjut Wayan Dirgayusa mengatakan, bagi warga yang hasil rapid test reaktif akan diisolasi di Balai Diklat BPK Perwakilan Provinsi Bali yang berlokasi di wilayah Gianyar.

“Warga sementara dititip di sana sembari menunggu test berikutnya yakni Swab,” ungkapnya.

Mantan Camat Kintamani ini menegaskan agar tidak terjadi perluasan kasus Covid-19 ke ke wilayah lainnya, maka isolasi diperketat. Semua warga di Banjar Serokadan dilarang melakukan aktivitas keluar desa dan rumah, dan pengawsan dilakukan langsung Satgas Kabupaten. Namun demikian untuk akses pembawa sembako tetap terbuka.

Sementara itu, isolasi ini baru sebatas di Banjar Serokadan dan untuk pemenuhan logistik warga sudah dipersiapkan. Logistik bagi warga akan langsung dibagikan ke rumah-rumah oleh satgas.

“Mengacu SOP maka isolasi barlangsung 14 hari, namun tetap melihat perkembangan situasi,” imbuh Wayan Dirgayusa. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.