Ditengah Pandemi Covid-19, Gubernur Koster Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Bali

Pelepasan ekspor komoditas pertanian oleh Gubernur Bali , I Wayan Koster secara Online. (ist)

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Denpasar mencatat 3 buah segar masing-masing manggis, salak dan buah naga laris di pasar global. Setidaknya 11 negara menjadi pelanggan tetap di triwulan I/2020. Seperti halnya Cina, Checnhya, Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, Rusia, Inggris, Perancis, Italia ,Timor Leste dan Kamboja. Dari permohonan sertifikasi ekspor tercatat sebanyak 725,3 ton tiga buah segar primadona ini berhasil masuk pasar negara tujuan dimasa pandemi.

“Ekspor buah segar di dominasi buah manggis, kami mengawalnya dengan memberikan bimbingan teknis dan layanan ekspor.” kata Kepala Karantina Pertanian Denpasar, I Putu Terunanegara saat melepas ekspor komoditas pertanian, Minggu (26/4/2020) di Denpasar.

Karantina Pertanian Denpasar Bersama Gubernur Bali dan Bea dan Cukai, hari ini melepas ekspor manggis sebanyak 1 ton tujuan Emirat Arab yang dilakukan secara vikon.

Ini adalah ekspor perdana dari Bandara International I Gusti Ngurah Rai setelah beberapa bulan sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. Harapan kedepan pandemi ini segera hilang dan ekspor kembali normal sehinga mempercepat pemulihan ekonomi Bali khususnya.

“Ekspor ini harus tetap jalan, kita dorong dengan mengakselerasi pasar ekspor sehingga petani akan merasakan manfaatnya,” ucap Gubernur Koster saat pelepasan ekspor manggis dari kediamannya.

Produksi buah manggis dan sub sektor hortikultura lainnya di Bali tidak saja berlimpah namun juga berkualitas baik. Satu komoditas lagi yang mulai digemari pasar luar negeri adalah jeruk nipis. Dalam kurun waktu 3 bulan, pengiriman perdananya ke negara Maldives sudah mencapai 10 ton dengan nilai ekonomi Rp. 195 juta, jelas Terunanegara.

Menurutnya, guna memastikan produk pertanian dapat diterima dinegara tujuan, secara rutin Karantina Pertanian Denpasar memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure. Agar komoditas dapat memenuhi persyaratan teknis protokol ekspor negara mitra dagang.

Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan layanan “jemput bola”. Yakni, pemeriksaan karantina dilakukan di gudang pemilik, agar buah segar yang bersifat perishable atau mudah rusak ini dapat segera diberangkatkan saat berada di bandara atau pelabuhan laut, tambahnya.

Sejalan dengan penghentian operasional Bandara Ngurah Rai terhitung sejak tanggal 24 April hingga 1 Juni 2020 sesuai dengan Permenhub 25/2020 tentang Pengendalian Covid-19 Selama Mudik Idul Fitri 1442 H, Terunanegara menyebutkan bakal terjadi penyesuaian dalam pengiriman komoditas pertanian ke luar negeri.

Walaupun aturan tersebut mengecualikan terhadap operasional penerbangan kargo, namun pasti terjadi perlambatan kinerja ekspor pertanian, ungkap Terunanegara. (473)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.