PSR: Fraksi Demokrat Tarik Diri dari Panja DPR RI, Fokus 100 Persen Tangani Covid-19

Putu Supadma Rudana (PSR).

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | Patrolipost.com – Salah seorang anggota Fraksi Demokrat yang duduk di Komisi VI DPR RI, Putu Supadma Rudana (PSR), mengatakan sesuai perintah dari Ketua Fraksi Demokrat, seluruh anggota fraksi telah menarik diri keluar dari Panitia Kerja (Panja) Pembahasan berbagai Rancangan Undang-Undang (RUU) di DPR RI.

“Kita ingin fokus untuk menanggulangi Covid. Partai Demokrat 100 persen, fokus ikut bersama-sama masyarakat dan pemerintah memprioritaskan upaya mempercepat penanganan covid-19. Jadi tidak tepat kalau kita membahas RUU sementara masyarakat kita terbebani karena terdampak virus ini,” ujar Supadma Rudana, Rabu (22/4/2020), saat ditemui di Warung Babi Guling Candra Jl. Teuku Umar, Denpasar.

Menurut Supadma Rudana, sejalan tagline Partai Demokrat, yakni “Harapan Rakyat Perjuangan Demokrat” sesuai instruksi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, seluruh kader agar turun ke masyarakat dan membantu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini.

“Saya sendiri sudah membuat ribuan paket sembako dan masker yang telah disalurkan langsung kepada masyarakat terdampak secara sosial dan ekonomi. Bahkan saya dalam beberapa bulan sudah tidak menerima gaji karena sudah saya sumbangkan untuk membantu apa yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat saat ini,” jelas politisi yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat periode 2020-2025 ini.

Politisi asal Ubud, Gianyar ini juga mendukung pemerintah melakukan realokasi anggaran yang memprioritaskan pada upaya percepatan penanganan covid-19 di Indonesia termasuk di Bali. Bahkan ia sendiri juga mendorong di pusat agar kementerian menganggarkan lebih besar lagi untuk membantu mempercepat penanggulangan pandemi covid-19.

“Pembahasan anggaran jangan lama karena masyarakat tidak bisa menunggu lama. Segera salurkan sembako kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, jangan sibuk berdiskusi, harus segera aksi nyata jangan berwacana saja,” kata Supadma Rudana yang juga penggiat budaya dan menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia.

Supadma Rudana telah membuktikan kepeduliannya kepada masyarakat ditengah darurat covid-19. Bersama-sama relawan “Semeton PSR Menyame Braye” DPC Partai Demokrat se-Bali dan seluruh kader Demokrat, telah menyalurkan ribuan paket sembako, masker, dan cairan desinfektan, termasuk bantuan tempat cuci tangan.

Yang teranyar “Semeton PSR Menyame Braye” menyalurkan ribuan paket sembako, masker, dan desinfektan kepada masyarakat di Kota Denpasar. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Posko Satgas Covid-19 di Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan pada hari Senin (20/04/2020) lalu.

“Lewat Gerakan Nasional Demokrat Lawan Corona, saya akan terus berkeliling Bali untuk membantu masyarakat yang terdampak langsung pandemi covid-19. Mari kita bahu membahu bergotong royong agar wabah ini segera berakhir sehingga seluruh aktivitas kembali normal,” harap Ketua Program dari Yayasan Seni Rupa Indonesia ini.

Seperti diketahui, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono sebelumnya telah memerintahkan kepada seluruh anggota fraksinya di DPR RI untuk menarik diri dari Panitia Kerja (Panja) Pembahasan berbagai Rancangan Undang-Undang (RUU).

Namun demikian Partai Demokrat tidak apriori membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) apa pun di DPR termasuk RUU Omnibus Law Cipta Kerja, RUU Haluan Ideologi Pancasila, dan RUU Minerba, namun adik kandung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang akrab disapa Ibas itu menyatakan sangat tidak elok dan tidak tepat apabila DPR membahas RUU ditengah kondisi pandemi covid-19 di Indonesia.

DPR RI sebutnya harus bijak menyikapi situasi dan kondisi terkini. Karena itu, putra Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu menarik keanggotaan Fraksi Demokrat dari Panja RUU Ciptaker di Badan Legislasi (Baleg) DPR dan RUU lainnya yang tidak berhubungan dengan pandemi covid-19. (473)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.