Warga Kesulitan Ajukan Keringanan Kredit, Gubernur: Istri Saiful Mau Melahirkan

gubernur jabar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (ist)

SEMARANG | patrolipost.com – Ratusan orang mengadu ke Pemprov Jawa Tengah karena kesulitan dalam mengajukan program relaksasi kredit saat pandemi covid-19 sesuai kebijakan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setidaknya ada 371 warga yang mengadu kepada Gubernur Ganjar Pranowo karena susah mengajukan keringanan kredit karena terdampak covid-19.

Gubernur Ganjar berharap agar semua lembaga keuangan seperti perbankan, lembaga pembiayaan kredit, dan lainnya tidak mempersulit warga dalam mengajukan restrukturisasi kredit. Program restrukturisasi kredit itu sangat membantu masyarakat dan sejak diluncurkan hingga 16 April, tercatat sudah ada 72.699 nasabah di Jateng yang disetujui pengajuan restrukturisasi kreditnya.

”Total jumlah kreditnya sebesar Rp 6,8 triliun,” ujar Ganjar seperti dilansir dari Antara pada Rabu (22/4).

Kendati demikian, Ganjar menyebutkan, laporan yang masuk melalui akun media sosial pribadinya ataupun melalui kanal aduan Laporgub tentang kesulitan mengakses kebijakan itu juga cukup banyak.

”Banyak yang mengadu ke saya, misalnya Mas Saiful Anwar dari Banjarnegara. Sekarang dia nganggur karena tempat kerjanya tutup. Dia mengatakan ke saya bahwa sulit mengajukan keringanan kredit motor. Yang begini-begini ini harus dibantu. Apalagi katanya, istrinya Mas Saiful ini sebentar lagi melahirkan,” tutur Ganjar.

Untuk membantu masyarakat, Ganjar telah menyediakan portal aduan dan konsultasi kredit di website kreditcenter.jatengprov.go.id

”Silakan ini dimanfaatkan agar masyarakat bisa berkonsultasi untuk mendapatkan keringanan kredit berupa penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu kredit, pengurangan tunggakan pokok, pengurangan tunggakan bunga, penambahan kredit atau pembiayaan, hingga konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara,” terang Ganjar.

Dalam upaya membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19 itu, Ganjar menggandeng OJK, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). ”Nanti, konsultasi yang masuk dari masyarakat, akan kami tindak lanjuti dengan melibatkan pihak-pihak tersebut,” kata Ganjar.

Ganjar juga meminta seluruh masyarakat untuk tetap semangat dan berusaha bertahan di tengah pandemi covid-19. ”Meski situasi semua sedang sulit, tidak boleh ada yang menyerah dengan kondisi ini. Mari tetap berusaha yang terbaik demi keluarga, jaga kesehatan, selalu pakai masker,” ujar Ganjar.(305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.