Pekerja Migran Desa Tanggahan Tengah Mengisolasi Diri di Kantor Simantri

Kantor Simantri yang dijadikan tempat isolasi mandiri warga di Banjar Tanggah Tengah, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli.

BANGLI | patrolipost.com – Kesadaran para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Tanggahan Tengah, Desa Demulih, Kecamatan Susut untuk memastikan keselamatan bersama patut dijadikan teladan. Pasalnya, beberapa warga Banjar Tanggahan Tengah, Desa Demulih, yang baru pulang dari luar negeri langsung melakukan isolasi mandiri.

Selain melakukan isolasi di rumahnya, adapula PMI melakukan isolasi dengan memanfaatkan kantor Sistem Manajemen Pertanian Terintegrasi (Simantri) dan rumah penjaga bendung.

Bacaan Lainnya

Bendesa Adat Tanggahan Tengah, I Nengah Tanya mengatakan setidaknya ada 6 orang warganya menjalani isolasi pasca pulang dari luar negeri dan adapula yang kembali dari Jakarta. Untuk menjalani isolasi, beberapa orang berdiam di rumahnya sendiri, dan ada pula yang memilih isolasi di luar rumah.  Untuk mereka yang melakukan isolasi di luar rumah menfaatkan kantor  Simantri dan adapula menjalani isolasi di rumah penjaga bendung yang memang tidak ditempati.

Untuk kantor Simantri ditempati oleh dua orang, yang mana keduanya merupakan pekerja kapal pesiar. “Warga kami ini memilih untuk menjalani isolasi di luar rumah. Karena di rumahnya banyak anak kecil sehingga akan sulit menjaga jarak maka diputuskan untuk menjalani massa karantina di luar rumah,” ungkapnya, Minggu (12/4/2020).

Dikatakan sebelum diputuskan untuk memanfaatkan kantor Simantri, prajuru sudah sempat berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Awalnya ingin memanfaatkan puskesmas, namun karena melayani masyarakat, maka puskesmas batal digunakan.

“Berdasarkan rapat terbatas maka isolasi digunakan kantor Simantri. Kebetulan lahan untuk kantor Simantri milik salah satu warga yang menjalani isolasi,” sebutnya.

Lantas disinggung terkait kegiatan di Simantri, Nengah Tanya mengatakan kegiatan berjalan seperti biasa. Akses jalan menuju kandang tergolong aman, dan aktivitas warga berjalan seperti biasa.

“Sudah dalam posisi jarak aman. Kemudian untuk mendukung warga kami yang menjalani isolasi, maka disiapkan tenis meja,” ujarnya.

Sedangkan untuk kebutuhan makan, dibawakan oleh pihak keluarga yang bersangkutan. Namun ada pula warga membawakan camilan. Setelah dua warga menjalani isolasi mandiri di kantor Simantri, menyusul dua warga lainya menjalani isolasi di rumah jaga bendung.

“Bisa dibilang jadi contoh, ada temannya isolasi di luar rumah, warga lainya yang juga baru datang dari luar negeri memilih isolasi di rumah jaga bendung yang notabene sudah lama tidak ditempati,” ujarnya.

Dia menambahkan, dari 6 orang yang menjalani isolasi 4 orang sudah mendapat kunjungan dari Satgas Desa.

Sementara itu, untuk langkah antisipasi terjadinya penyebaran virus Corona (Covid-19) Desa Adat Tanggahan Tengah memberlakukan pembatasan untuk menerima tamu. “Kalau tidak ada kepentingan mendesak diimbau tidak menerima tamu. Selain itu pedagang asongan dilarang masuk ke rumah-rumah warga juga berlaku bagi para pemulung,” jelasnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.