Pelatihan Membuat Jajan Suci bagi Lanjut Usia Ditunda

Kepala Dinas Sosial Bangli, I Wayan Karmawan.

BANGLI | patrolipost.com – Merebaknya penyebaran virus Corona menyebabkan beberapa kegiatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ditunda pelaksanaannya. Seperti kegiatan di Dinas Sosial  berupa  pelatihan keterampilan bagi warga lanjut usia dan telantar.

Kepala Dinas Sosial Bangli, I Wayan Karmawan saat dikonfirmasi terkait kegiatan yang tertunda akibat dampak dari penyebaran virus Corona mengatakan, ada beberapa kegiatan terpaksa harus ditunda pelaksanaannya. “Ada tiga kegiatan yang harus ditunda pelaksanaannya,” sebut  I Wayan Karmawan, Senin (6/4/2020).

Bacaan Lainnya

Penundaan dilakukan karena adanya imbauan /pelarangan tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Adapun kegiatan yang ditunda yakni kegiatan pelatihan keterampilan bagi warga lanjut usia dan telantar. Dalam kegiatan ini warga lanjut usia dan telantar diberikan pelatihan membuat jajan suci (Tibero).

Kegiatan sedianya dilaksanakan di empat desa /kelurahan  yakni Kelurahan Cempaga Bangli, Desa Suter, Desa Abang Songan, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani. “Pelatihan diikuti 20 orang perserta untuk masing-masing desa, sementara untuk instrukturnya dari Serati Banten,” sebut mantan Kepala Pelaksana BPBD Bangli ini.

Selain itu kegiatan yang ditunda pelaksanaannya  adalah sosilaliasi  tentang JKN-KIS UHC,  PBI dan sosialisasi data terpadu kesejahteraan sosial  (DTKS). Dalam kegiatan sosialiasi mengundang aparat desa dengan jumlah 72 orang dan pendamping dari dinas sosial.

“Tujuan sosialiasi yakni memberikan pemahaman kepada aparat desa apalagi ada anggapan untuk jaminan kesehatan seluruhnya masih ditanggung pemerintah, padahal sejatinya tidak seperti itu,” sebut Wayan Karmawan.

Penundaan juga dilakukan untuk kegiatan pelatihan kebencanaan. Untuk kegiatan direncanakan mengambil tempat di daerah yang memang masuk kategori wilayah desa rawan bencana.

“Untuk kegiatan pelatihan mengambil lokasi di Desa Songan B, Kecamatan Kintamani dengan melibatkan masyarakat sekitarnya dan Tim Tagana,” jelas Wayan Karmawan seraya menambahkan pelatihan kebencanaan ini berlangsung selama dua hari.

Sebut Wayan Karmawan, karena situasi yang tidak memungkinkan maka kegiatan yang telah  dianggrakan terpaksa ditunda menunggu situasi dan kondisi normal kembali. “Untuk kegiatan sudah diplot anggarannya, namun terpaksa ditunda karena situasi yang tidak mendukung,” sebut Wayan Karmawan. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.