Antisipasi Krisis Pangan, Warga Kutuh Tanam Umbi-umbian

Warga menanam ubi antisipasi krisis pangan di wilayah Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Bangli.

BANGLI | patrolipost.com – Warga Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Bangli, kini beralih  menanam umbi-umbian serta beberapa jenis bumbu dapur. Hal ini dilakukan warga sebagai langkah antisipasi terburuk jika sampai terjadi krisis pangan sebagai dampak Virus Corona (Covid-19).

Perbekel Kutuh, Wayan Pasek mengatakan semenjak merebaknya virus Corona warga mulai menanam tanaman seperti talas, ketela, porang (suweg). Selain itu ditanam beberapa jenis bumbu dapur. Menurut Wayan Pasek, langkah yang dilakukan warga ini sebagai antisipasi jika  terjadi krisis pangan imbas dari Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Untuk umbi-umbian nantinya bisa  sebagai pengganti beras, sedangkan tanaman lainnya bisa dimanfaatkan untuk lauk,” ungkapnya, Kamis (2/4/2020).

Lanjutnya, selama ini lahan warga hanya diisi tanaman keras seperti kopi, maupun cengkeh. “Petani sering mengabaikan untuk menanam tanaman yang bisa langsung dikonsumsi. Saat ini hampir semua menanam umbi-umbian dan memanfaatkan sela-sela lahan kosong,” ujarnya.

Kemudian tanaman tersebut sudah mulai menghasilkan, bagi warga yang sedikit menghasilkan maka dikonsumsi sendiri. Namun ada juga warga yang menanam jumlah besar, sehingga hasilnya ada yang dijual.

Disinggung terkait bantuan sembako dari desa, Wayan Pasek mengatakan sejauh ini belum ada bantuan sembako. Pihaknya berdalih masih menunggu aturan pemerintah. “Kami baru sosialisasi menanam tanaman pangan yang cocok antisipasi terjadinya krisis pangan. Kembali ke zaman dulu, warga lebih banyak mengonsumsi umbi-umbian,” sebutnya.

Disinggung pencegahan penyebaran Covid-19, kata Wayan Pasek, warga yang keluar-masuk desa betul-betul dipantau. Sehingga diketahui kemana tujuan warga, jika tidak ada keperluan mendesak agar tidak keluar desa. Sedangkan jika ada warga maupun tamu yang datang ke Desa Kutuh dalam kondisi sakit, langsung diarahkan ke puskesmas.

“Tamu yang terlihat sakit diarahkan terlebih dahulu ke puskesmas pembantu,” ujarnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.